-->

MAKALAH PAMERAN - BAB 3 (CARA MENYELENGGARAKAN PAMERAN) PART 2


Hai semuanya!

Ini adalah lanjutan dari Bab 3 part 1, kali ini saya akan membagikan materi tentang persiapan pameran, perlengkapan pameran, hingga evaluasi pameran. So, ini dia CEKIDOT...








3.2 Persiapan Pameran

Setelah menyusun perencanaan kegiatan pameran sejak menentukan tujuan hingga pembuatan proposal, maka kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan pelaksanaan pameran. Kegiata utama dalam persiapan pameran ini adalah:


1.Menyiapkan karya seni yang akan dipamerkan

Hal ini bisa dilakukan dengan : 
a. Berasal dari karya siswa dan diinformasikan bahwa akan diadakan pameran
b. Mengumpulkan perwakilan setiap kelasnya yang mempunyai bakal seni
c. Memberitahukan tentang wujud seni rupa yang akan ditampilkan. Secara wujudnya, karya seni rupa dapat dibagi menjadi karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi contohnya : seni lukis, seni cetak/grafis, gambar (ilustrasi, dekorasi, bentuk, dan sebagainya). Wujud karya seni rupa tiga dimensi yaitu : seni patung, relief, seni kerajinan (anyam, keramik, boneka, makrame, topeng kertas, barang-barang mainan, dan lain-lain).


2. Pemilihan Karya seni yang akan dipamerkan

Proses pemilihan karya dapat dilakukan oleh guru dan siswa jika semua karya sudah terkumpul. Teknik pemilihan karya dapat dilakukan berdasarkan kualitas kaya (yang layak untuk dipamerkan), jenis karya (karya dua dimensi atau tiga dimensi), ukuran, dan kriteria lain sesuai ketentuan panitia pameran. Bahkan dalam pameran seni rupa di sekolah, guru bisa melakukan seleksi karya ini dengan mempertimbangkan proporsi perwakilan tiap kelas.


Seksi pengumpul dan seleksi karya bertugas untuk mengumpulkan berbagai karya seni rupa dan menyeleksi karya-karya yang memenuhi syarat untuk dipamerkan. Karya yang akan dipamerkan dikumpulkan dan dipilih, dikategorikan sesuai dengan tema pameran yang ditentukan. Seksi pengumpulan dan seleksi karya bertugas melakukan pencataan dan pendataan karya (nama seniman, judul, tahun pembuatan, kelas, harga, dll) serta melakukan pemilihan karya yang akan dipamerkan. Dalam proses seleksi karya, panitia dapat melibatkan guru kesenian untuk memilih beberapa karya dari sejumlah karya yang berhasil terkumpul. 

Beberapa bentuk karya seni rupa yang dapat dipamerkan dalam pameran seni rupa antara lain karya gambar atau lukisan, karya hasil ukiran atau anyaman, karya hasil pahatan dalam bentuk patung, karya kerajinan tangan berupa benda hias atau benda pakai, hasil karya jahit atau rajut, rangkaian bunga dan sebagainya.


3. Menyiapkan Perlengkapan Pameran

Beberapa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pameran kelas atau sekolah adalah sebagai berikut : 

a. Buku Tamu 
Buku tamu (berisi: no, nama, alamat/asal sekolah, dan tanda tangan) dapat digunakan untuk mengetahui beberapa orang yang mengunjungi pameran.

b. Meja 
Meja dapat digunakan untuk meja penerima tamu dan dapat pula digunakan sebagai dasar penyimpanan karya 3 dimensi seperti patung atau barang kerajinan lainnya. 

c. Ruangan Pameran 
Ruangan yang dapat digunakan dalam kegiatan pameran seni rupa di sekolah bisa menggunakan aula atau ruang kelas. Penataan ruang dapatdilakukan dengan menggunakan meja, panel, kursi.

d. Buku Kesan dan Pesan 
Buku kesan dan pesan (berisi: tanggal, tanggapan pribadi pengunjung, identitas seperlunya ) berguna sebagai masukan terhadap penyelenggaraan pameran. 

e. Panil/Sketsel
Berfungsi untuk menempelkan karya dua dimensi seperti: lukisan, gambar, dan sebagainya. Panil juga dapat digunakan sebagai penyekat ruangan. 

f. Dekorasi ruangan 
Dekorasi ruangan, dibuat untuk mempercantik ruangan pameran, terlebih untuk pameran yang diadakan di dalam gedung (in door). 

g. Sound System 
Berfungsi untuk menambah suasana santai dan mendukung suasana pameran. diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan selama acara berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu disampaikan kepada panitia ataupun pengunjung.

h. Level 
Digunakan untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang penting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran.

i. Folder 
Berisi judul lukisan dan harga lukisan jika dijual membantu guide untuk menjelaskan kepada pengunjung pameran.

j. Lampu Penerangan 
Lampu penerangan digunakan untuk memperjelas karya yang dipamerkan. Lampu ini dipasang disetiap papan pamer, di plafon agar tidak menyilaukan. penataan pencahayaan perlu ditata sedemikian rupa agar berfungsi sebaik baiknya demi penerangan terhadap karya yang dipamerkan. Tingkat pencahayaan dilakukan sewajarnya, tidak terlalu terang dan atau terlalu redup. Pencahayaan terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah pengunjung. Arah pencahayaanyang tepat juga sangat membantu keindahan karya.

k. Poster dan Brosur 
Media ini digunakan untuk menginformasikan sebagai kegiatan pameran yang akan dilaksanakan. Dengan demikian sebelum pelaksanaan pameran dilakukan, poster dan brosur sudah digunakan sebagai media informasi. Brosur berupa cetakan kertas yang umumnya terdiri atas beberapa halaman dalam bentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan untuk disebarkan ke masyarakat atau lingkungan sekolah.

l. Katalog 
Berisi identitas seniman dan karya serta kuratorial penyelenggara pameran berfungsi sebagai penjelasan mengenai seniman dan karya seni yang dipamerkannya. Katalog dapat dibuat berbentuk brosur atau buku yang berisi informasi tentang materi yang ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenis jenis karya, data peserta pemeran beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti foto)

m. Denah pameran
Denah pameran berfungsi sebagai petunjuk arah atau memandu pengunjung pameran dalam menikmati pameran.


4. Mempromosikan kegiatan pameran dan menyiapkan dokumen pameran

Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain membuat poster, pamflet, selebaran, atau memberi surat pada pihak-pihak tertentu sesuai sasaran.

5. Menata ruang pameran dan karya-karya yang akan dipamerkan

Seksi dekorasi dan penataan ruang bertanggung jawab untuk menyiapkan ruang pameran. Ruang pameran juga harus didekorasi sedemikian rupa agar terlihat menarik dan disesuaikan dengan tema yang disetujui. Dekorasi ditujukan agar lingkungan pameran baik di luar maupun di dalam ruangan pameran terlihat indah, menarik, dan nyaman sehingga pengunjung merasa puas dan tidak jenuh.

Oleh karena itu penataan harus memperhatikan hal-hal berikut :

  1. Karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendak tidak didekatkan dengan karya dengan komposisi warna yang lemah. 
  2. Karya dengan komposisi warna yang kurang hendak tidak diletakan pada ruang yang sedikit sinar karena akan semakin memperlemah warna yang ada.
  3. Pemberian cahaya lampu jangan sampai menyilaukan mata atau mengganggu pandangan orang yang melihatnya.
  4. Pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
  5. Pemasangan karya yang lebih tinggi dari tubuh penikmatnya harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah dinikmati.
  6. Letakan beberapa pot bunga dan tanaman untuk memperindah dan menyegarkan ruangan. 
  7. Letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. 
  8. Pengelompokan karya harus memperhatikan ukurannya.
  9. Jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk menghilangkan suasana panas.
  10. Sediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan.
  11. Penataan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
  12. Karya 2 dimensi harus dipasang di Sketsel atau papan panil, jika tidak ada bisa dipsang pada dinding.
  13. Karya 3 dimensi harus dipasang di level, jika tidak ada maka bisa memanfaatkan meja untuk meletakkan karya.
  14. Karya kerajinan tangan harus diletakkan pada meja khusus dengan deretan khusus karya seni kriya.
  15. Penataan lampu harus tepat, jangan sampai penataan lampu terlalu jauh dengan karya atau terlalu dekat dengan karya. Sebaiknya satu karya diberi lampu spot light. Lampu spot Light adalah lampu yang hanya menerangi satu karya.
  16. Penataan karya yang dipamerkan dilakukan atas dasar pertimbangan berdasarkan jenis, ukuran, warna, tinggi-rendah pemasangannya.
  17. Tips Pencahayaan. Aspek lain yang tidak kalah pentingnya dalam penataan ruang pameran adalah aspek pencahayaan. Penataan cahaya ruang pameran dikelompokan menjadi pencahayaan secara khusus (pencahayaan terhadap karya dengan menggunakan spot-light) dan secara umum (pencahayaan ruang pameran untuk kepentingan pengunjung membaca katalog, folder dan sebagainya). Pencahayaan terhadap karya ini diupayakan tidak menyilaukan pandangan pengunjung.

Hal Lain Yang Perlu Diperhatikan
  1. Pengunjung diupayakan mengisi buku tamu.
  2. Bila masih ada, pengunjung yang hadir diberi catalog.
  3. Sewaktuwaktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi pencahayaan, dan keutuhan karya yang dipamerkan.
  4. Untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi pameran, maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu bekerja secara profesional perlu memberikan arahan dan penjelasan kepada para pengunjung.
  5. Pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal ini sangat berguna untuk menilai tanggapan pengunjung terhadap proses pelaksanaan pameran dan karya yang dipamerkan.


3.3 Pelaksanaan Pameran

  1. Pelaksanaan Kerja Kepanitiaan. Pelaksanaan pameran merupakan kulminasi dari implementasi rencana yangtelah disusuun pada tahap perencanaan pameran. Pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan dengan lancar bila semua pihak khususnya panitia pameran melakukan kerjasama dan menyatakan kesiapannya dalam menyongsong kesuksesan pameran ini. 
  2. Menerima tamu undangan dan mempersilakan tamu untuk mengisi buku tamu
  3. Membagikan katalog pameran kepada pengunjung pada saat memasuki ruang pameran
  4. Pembukaan pameran oleh pihak yang telah disetujui seperti kepala sekolah ataupun ketua pelaksana dengan memberikan sambutan. Upacara pembukaan pameran memerlukan informasi resmi berupa undangan tentang pameran tersebut, obyek yang diundang antara lain pejabat, pemimpin daerah, tokoh masyarakat maupun masyarakat umum. Pada momen upacara pembukaan perlu dihadirkan wartawan dari beberapa media sehingga mereka akan meliput dan menyebarluaskan event pameran seni rupa kepada masyarakat luas. 
  5. Selama berlangsungnya pameran, terdapat beberapa panitia yang ditempatkan disekitar pameran. Panitia bertugas memberikan informasi kepada pengunjung mengenai karya seni yang dipamerkan. Penempatan panitia ini juga bertujuan untuk mamandu pengunjung yang datang, selain itu panitian harus memahami dan mengetahui tentang karya-karya yang dipamerkan.
  6. Mengamati situasi dan kondisi pameran. Selama kegiatan berlangsung, sesekali panitia atau penyelenggara harus mengamati situasi dan kondisi pameran untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan dengan baik dan untuk melihat apakah ada masalah atau tidak. Panitia juga harus mengamati pencahayaan, posisi karya seni yang dipamerkan, dan keutuhan dari karya-karya tersebut.
  7. Mendokumentasikan pameran. Panitia yang bertanggungjawab tentang doumentasi ialah seksi dokumentasi, seksi dokumentasi harus mengerti bagian-bagian mana saja yang perlu didokumentasikan tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan terutama untuk menyusun laporan.
  8. Tahap evaluasi dan pelaporan. Setelah pelaksanaan pameran berakhir, seluruh panitia berkumpul dan mengevaluasi seluruh kegiatan. Segala keberhasilan dan kekurangan dicatat dan dilaporkan oleh masing-masing bagian dari kepanitiaan. Setelah seluruh data ditampung, laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan pameran seni akan disusun dan disampaikan kepada pihak terkait seperti kepala sekolah. Laporan kegiatan tidak hanya sebagai pertanggungjawaban saja, tetapi dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meihat kelebihan dan kekurangan seama kegiatan pameran ini berlangsung sehingga dapat diperbaiki untuk pameran yang akan datang.


3.4 Evaluasi Pelaksanaan Pameran

Secara istilah bahwa yang dimaksud evaluasi adalah kegiatan melihat, memperhatikan, kemudian mengoreksi kembali dari prosesawal atau tahap 1, pelaksanaan pameran atau tahap 2, sampai tahap 3 atau tahap akhir kegiatan pameran. Apakah ada kesulitan, atau keganjalan, hambatan-hambatan apa yang sekiranya perlu diatasi pada kegiatan berikutnya. Dari hasil evaluasi tersebut tentunya akan didapat sebuah keuntungan-keuntungan diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Dengan diadakannya evaluasi diharapkan kegiatan berikutnya dapat berjalan lebih baik dan lebih lancar dibanding yang telah lalu. 
  • Prediksi anggaran dapat diketahui dengan akurasi sekitar 90 persen. Data yang lalu akan memberikan informasi mengenai jumlah anggaran yang akan dikeluarkan nantinya.
  • Evaluasi merupakan sarana memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kegiatan sebuah pameran.
Demikian beberapa keuntungan yang diperoleh jika panitia mau mengadakan evaluasi.


3.5 Pasca Pameran

Pasca pameran adalah kegiatan setelah diadakannya pameran yaitu evaluasi.
Tahapan evaluasi yaitu sebagai berikut.

1. Pembubaran panitia pameran
Acara ini dilakukan pada saat rapat lengkap panitia dengan diisi pembahasan hasil penyelenggaraan pameran atau evaluasi pameran. Rapat ini akan menilai tentang keberhasilan pameran dan kekurangan kekuranggannya. Hasil evaluasi akan berguna untuk pelaksanaan pameran berikutnya. Rapat ini juga membicarakan tentang hasil pameran dan laporan panitia berkaitan dengan pendanaan atau alat-alat yang digunakan saat pameran. Panitia harian akan melaporkan secara keseluruhan mengenai pendanaan pameran. Setelah selesai segala sesuatunya, panitia dapat dibubarkan.

2. Laporan hasil pameran
Sebagaip penyelenggaraan pameran, panitia pameran harus menuliskan laporan hasil pameran kepada atasan yang berwenang. Penulisan laporan sebaiknya disusun secara lengkap meliputi sebagai berikut.

  • Semua menjadi perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pameran, meliputi dasar, tujuan, bentuk kegiatan, tempat dan waktu, peserta, pendanaan, serta pengunjung.
  • Hambatan dan harapan yang dijumpai setelah pameran usai dilaksanakan
  • Lampiran-lampiran meliputi susunan panitia dan anggaran pendanaan.


3.6 Laporan Kegiatan Pameran

Laporan kegiatan pameran dibuat oleh panitia pameran sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan pameran. Laporan ini kemudian ditujukan kepada Kepala Sekolah sebagai pihak yang menyelenggarakan kegiatan ini dalam bentuk tulisan. Laporan ini bermaksud untuk menilai adanya kekurangan dan kelebihan adanya pelaksanaan pameran. Isi laporan pertanggungjawaban pameran adalah sebagai berikut.

1. Latar Belakang 
2. Tujuan
3. Sasaran 
4. Manfaat 
5. Susunan Kepanitiaan 
6. Materi Pameran 
7. Waktu dan tempat penyelenggaraan 
8. Pemasukan dan Pengeluaran dana 
9. Kesan dan Pesan Pengunjung 
10. Hambatan dan Kendala 
11. Penutup



Nah itulah dia pembahasan tentang persiapan pameran, perlengkapan pameran, hingga evaluasi pameran. Materi ini saya ambil dari makalah yang saya buat saat kelas 11 dan hasil referensi dari google.
Terimakasih

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter