-->

RESUME PSAK 48 PENURUNAN NILAI ASET

 Berisi resume PSAK 48 terkait dengan penurunan nilai aset. Semoga bermanfaat!

Pendahuluan 

1. Tujuan 

Bertujuan untuk menetapkan prosedur yang diterapkan entitas agar asset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. 

2. Ruang Lingkup 

PSAK ini diterapkan untuk akuntansi penurunan nilai seluruh asset, kecuali : 

  • Persediaan 
  • Asset yang timbul dari kontrak konstruksi 
  • Asset pajak tangguhan 
  • Asset yang timbul dari imbalan kerja 
  • Asset keuangan 
  • Property investasi yang diukur pada nilai wajar 
  • Asset biologis yang terkait dengan aktivitas agrikultur 
  • Biaya akuisisi tangguhan dan asset tak brwujud yang timbul dari hak kontraktual asuradur 
  • Asset tidak lancar 

Dan diterapkan untuk asset yang dicatat pada jumlah revaluasian (yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi biaya depresiasi selanjutnya dan akumulasi rugi penurunan nilai selanjutnya) sesuai dengan SAK, seperti model revaluasi dalam PSAK 16 :Aset Tetap dan PSAK 19 : Aset tak berwujud. 

3. Istilah yang digunakan dalam PSAK 48 

❖ Asset korporat adalah asset selain goodwill yang berkontribusi terhadap arus kas masa depan baik dari unit penghasil kas yang sedang ditelaah maupun unit penghasil kas lain. 

❖ Biaya pelepasan adalah biaya incremental yang secara alangsung dapat didistribusikan pada pelepasan asset atau unit penghasil kas, tidak termasuk biaya pendanaan dan beban pajak penghasilan. 

❖ Jumlah tercatat adalah jumlah yang diakui untuk suatu asset setelah dikurangi akumulasi depresiasi (amortisasi) dan akumulasi rugi penurunan nilai. 

❖ Jumlah terpulihkan suatu asset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. 

❖ Jumlah terdepresiasi adalah biaya perolehan asset, atau jumlah lain yang merupakan pengganti biaya perolehan dalam laporan keuangan, dikurangi nilai residunya. 

❖ Nilai pakai adalah nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari asset atau unit penghasil kas. 

❖ Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu asset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. 

❖ Depresiasi adalah alokasi sistematis jumlah terdepresiasi suatu asset selama masa manfaatnya. 

❖ Rugi penurunan nilai adalah jumlah yang merupakan selisih lebih jumlah tercatat asset atau unit penghasil kas atas jumlah terpulihkannya. 

❖ Umur manfaat adalah jangka waktu suatu asset yang diharapkan dapat digunakan oleh entitas atau jumlah unit produksi atau unit sejenis yang diharapkan dapat dihailkan dari suatu asset oleh entitas. 

❖ Unit penghasil kas adalah kelompok asset terkecil teridentifikasi yang menghasilkan arus kas masuk yang Sebagian besar independent dari arus kas masuk dari asset atau kelompok asset lain.

Identifikasi Aset yang Mungkin Mengalami Penurunan Nilai 

Suatu asset mengalami penurunan nilai jika jumlah tercatatnya melebihi jumlah terpulihkannya. Kemudian entitas menilai apakah terdapat indikasi asset mengalami penurunan nilai, jika terdapat indikasi tersebut, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan asset tersebut dengan pertimbangan : 

➢ Informasi dari sumber-sumber eksternal : 

• Perubahan signifikan nilai pasar 

• Perubahan signifikan dalam hal teknologi, pasar, ekonomi atau lingkup hukum. 

• Perubahan suku bunga 

• Jumlah tercatat asset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya. 

➢ Informasi dari sumber-sumber internal : 

• Terdapat bukti mengenai kerusakan fisik aset,. 

• Perubahan signifikan atas penggunaan, penghentian dan masa manfaat dari aset. 

• Terdapat bukti dari pelaporan internal yang mengindikasi bahwa kinerja ekonomik aset lebih buruk, atau akan lebih buruk dari yang diperkirakan. 

➢ Dividen dari entitas anak, ventura bersama atau entitas asosiasi. Untuk investasi pada entitas anak, ventura Bersama atau entitas asosiasi, investor mengakui dividen dari investasi tersebut dan terdapat bukti bahwa : 

• Jumlah tercatat investasi dalam laporan keuangan tersendiri melebihi jumlah tercatat asset neto investee dalam laporan keuangan konsolidasian, termasuk goodwill yang terkait, atau 

• Dividen melebihi total penghasilan komprehensif entitas anak, ventura Bersama atau entitas asosiasi pada periode dividen diumumkan. 

C. Pengukuran Jumlah Terpulihkan 

Jumlah terpulihkan unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar unit penghasil kas dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakainya. jumlah terpulihkan ditentukan untuk asset individual, kecuali asset tersebut tidak menghasilkan arsu kas masuk yang Sebagian besar indipenden dari asset atau kelompok asset lain. 

D. Nilai wajar dikurangi Biaya Pelepasan 

Biaya pelepasan asset, selain dari biaya yang telah diakui sebagai liabilitas adalah pengurang dalam mengukur nilai wajar dikurangi biaya pelepasan. Terkadang dalam pelepasan asset, pembeli disyaratkan mengambil alih suatu liabilitas dan hanya tersedia satu nilai wajar dikurangi biaya pelepasan yang mencakup asset dan liabilitas tersebut. 

E. Nilai Pakai 

Elemen-elemen berikut, tercermin dalam perhitungan nilai pakai asset : 

a. Estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari asset, 

b. Harapan tentang kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus kas masa depan tersebut, 

c. Nilai waktu uang, direpresentasikan oleh suku bunga pasar bebas resiko yang berlaku, 

d. Harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada asset, dan 

e. Factor lain seperti ketidakpastian yang akan dipertimbangkan oleh pelaku pasar dalam menilai arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh dari asset tersebut. 

Estimasinya meliputi Langkah : 

✓ Mengestimasi arus kas masuk dan ke luar masa depan dari pemakaian asset dan dari pelepasan akhirnya, dan 

✓ Menerapkan tingkat diskonto yang tepa tatas arus kas masa depan tersebut. 

Dasar estimasi arus kas masa depan : 

✓ Mendasarkan proyeksi arus kas pada asumsi yang rasional dan merepresentasikan estimasi terbaik mengenai kondisi ekonomik selama umur manfaat aset. 

✓ Mendasarkan proyeksi arus kas pada anggaran atau perkiraan keuangan terkini yang disetujui manajemen. 

✓ Mengestimasi proyeksi arus kas melewati periode yang tercakup dalam anggaran dengan menggunakan tingkat pertumbuhan tetap atau menurun untuk tahun berikutnya. 

Estimasi arus kas masa depan harus meliputi : 

✓ Proyeksi arus kas masuk dari penggunaan asset 

✓ Proyeksi arus kas keluar 

 ✓ Arus kas neto, jika ada yang akan diterima (atau dibayarkan) untuk pelepasan asset pada akhir umur manfaatnya. 

Arus kas masa depan diestimasi berdasarkan kondisi asset saat ini, tidak mencakup arus kas masuk atau keluar masa depan yang diperkirakan timbul dari : 

✓ Restrukturisasi masa depan yang mana entitas belum berkomitmen, atau 

✓ Perbaikan atau peningkatan kinerja asset.

Restrukturisasi adalah suatu program yang direncanakan dan dikendalikan manajemen dan mengubah secara material baik ruang lingkup bisnis yang dilakukan oleh entitas maupun cara bagiaman bisnis dilaksankan. 

Estimasi arus kas masa depan tidak termasuk : 

✓ Arus kas masuk atau ke luar dari aktivitas pendanaan atau 

✓ Penerimaan atau pembayaran pajak penghasilan. 

Estimasi arus kas neto diterimaa (atau dibayarkan) dari pelepasan asset pada akhir umur manfaat merupakan jumlah yang diperkirakan akan diperoleh entitas dari pelepasan asset melalui transaksi wajar antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam transaksi wajar, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan

F. Arus Kas Valuta Asing Masa Depan 

Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata uang Ketika akan dihasilkan dan kemudian didiskontokan menggunakan suatu tingkat diskonto yang tepat untuk satuan mata uang tersebut. 

G. Tingkat Diskonto 

Tingkat diskonto ditetapkan atas dasar tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini dari : 

  • Nilai waktu uang, dan 
  • Risiko spesifik atas asset dimana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. 

H. Pengakuan dan Pengukuran Rugi Penurunan Nilai 

Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan asset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat asset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai. 

Jika jumlah estimasi rugi penurunan nilai lebih besar dari jumlah tercatat asset terkait, maka entitas mengakui liabilitas jika, dan hanya jika, hal ini disyaratkan oleh pernyataan lain. 

 Setelah pengakuan rugi penurunan nilai, beban penyusutan (amortisasi) asset disesuaikan di periode masa depan untuk mengalokasikan jumlah tercatat asset revision, setelah dikurangi nilai residu (jika ada), secara sistematis selama sisa umur manfaatnya. 

I. Unit Penghasil Kas dan Goodwill 

Identifikasi Unit Penghasil Kas Yang Mana Aset Tercakup 

Jika terdapat indikasi bahwa asset mungkin mengalami penurunan nilai, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk asset individual tersebut. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan asset individual, maka entitas menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas yang mana asset tercakup. 

Unit penghasil kas diidentifikasi secara konsisten dari periode ke periode untuk asset atau jenis asset yang sama, kecuali suatu perusahaan dapat dijustifikasi. 

J. Jumlah Terpulihkan dan Jumlah Tercatat Unit Penghasil Kas 

Jumlah terpulihkan unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar unit penghasil kas dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakainya. Jumlah tercatat unit penghasil kas ditentukan dengan dasar yang konsisten dengan cara menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas. Dan hanya mencakup jumlah tercatat dari asset-aset yang dapat didistribusikan langsung dan tidak mencakup jumlah tercatat dari setiap liabilitas yang telah diakui, kecuali jumlah terpulihkan unit penghasil kas tidak dapat ditentukan tanpa mempertimbangkan liabilitias tersebut. 

K. Goodwill 

Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill : 

  • Merepresentasikan level terendah dalam entitas yang goodwillnya dipantau untuk tujuan manajemen internal, dan 
  • Tidak lebih besar dari segmen operasi yang didefinisikan pada psak 5. 
Goodwill yang diakui dalam kombinasi bisnis merupakan asset yang merepresetasikan manfaat ekonomik masa depan yang timbul dari asset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak teridentifikasi secara individual dan diakui secara terpisah. 

Jika alokasi awal goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis tidak dapat diselesaikan sebelum berakhirnya periode tahunan Ketika kombinasi bisnis berdampak, maka alokasi awal tersebut diselesaikan sebelum akhir periode tahunan pertama setelah tanggal akuisisi. 

Jika goodwill telah dialokasikan pada unit penghasil kas dan entitas melepaskan suatu operasi tertentu atas unit tersebut, maka goodwill yang tekait dengan operasi yang dilepaskan : Termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut Ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan, dan Diukur berdasarkan nilai relative operasi yang dihentikan dan porsi unit penghasil kas yang ditahan, kecuali entitas dapat menunjukkan bahwa beberapa metode lain lebih baik dalam mencerminkan goodwill terkait dengan operasi yang dilepaskan. 

Jika entitas mereorganisasikan struktur pelaporannya dengan cara mengubah komposisi dsri satu atau lebih unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill, maka goodwill tersebut direalokasikan pada unit-unit yang terpengaruh. 

L. Pengujian Unit Penghasil Kas dengan Goodwill untuk Penurunan Nilai 

Waktu Pengujian Penurunan Nilai 

Pengujian penurunan nilai tahunan atas unit penghasil kas yang telah menerima alokasi goodwill dapat dilakukan setiap waktu selama suatu periode tahunan, sepanjang pengujian dilakukan pada waktu yang sama setiap tahun. Unit penghasil kas yang berbeda dapat diuji untuk penurunan nilai pada saat yang beda. Akan tetapi, jika beberapa atau seluruh goodwill (yang dialokasikan pada unit penghasil kas) diperoleh dalam kombinasi bisnis selama periode tahunan berjalan, maka unit tersebut diuji penurunan nilai sebelum berakhirnya periode tahunan berjalan. Perhitungan rinci terkini dapat digunakan jika semua kriteria dipenuhi : 

❖ Asset dan liabilitas yang membentuk unit tersebut tidak berubah secara signifikan sejak perhitungan terkini jumlah terpulihkan, 

❖ Perhitungan terkini menghasilkan jumlah yang melebihi jumlah tercatat. 

❖ Kecil kemungkinan bahwa jumlah terpulihkan saat ini akan lebih kecil daripada jumlah tercatat saat ini dari unit tersebut. 

M. Aset Korporat 

Asset korporat termasuk asset kelomppok atau divisi seperti bangunan kantor pusat atau divisi entitas, peralatan Elektronik Data Procesing (EDP) atau pusat penelitian. Karakteristik khusus asset korporat adalah tidak menghasilkan arus kas masuk neraca secara indipenden dari asset atau kelompok asset lain dan jumlah tercatatnya tidak dspat sepenuhnya diatrbusikan pada unit penghasil kas yang sedang ditelaah. 

N. Rugi Penurunan Nilai

Unit Penghasil Kas Rugi penurunan nilai diakui unit penghasil kas (kelompok terkecil dari unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill atau asset korporat) jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan dari unit tersebut (kelompok dari unit) lebih kecil dari jumlah tercatatnya. 

Rugi penurunan nilai dialokasikan untuk mengurangi jumlah tercatat asset dari unit tersebut (kelompok dari unit) dengan urutan sebagai berikut : 

▪ Pertama, untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit penghasil kas (kelompok unit), dan 

▪ Selanjutnya, ke asset lainnya dari unit tersebut (kelompok unit) dibagi prorate atas dasar jumlah tercatat setiap asset dalam unit tersebut (kelompok unit). 

Dalam mengalokasikan rugi penurunan nilai, entitas tidak mengurangi jumlah tercatat asset dengan jumlah yang tertinggi dari : 

▪ Nilai wajarnya dikurangi biaya pelepasan (jika dapat diukur) 

▪ Nilai pakainya (jika dapat ditentukan), dan

▪ Nol 

Jika jumlah tepulihkan asset individual tidak dapat ditentukan, maka : 

▪ Rugi penurunan nilai diakui atas asset tersebut jika jumlah tercatatnya lebih besar daripada jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya pelepasan dan hasil dari prosedur alokasi. 

▪ Tidak ada rugi penurunan nilai yang diakui untuk asset tersebut jika unit penghasil kas yang terkait tidak mengalami penurunan nilai. 

O. Pembalikan Rugi Penurunan Nilai 

Entitas menilai pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui atas asset (selain goodwill) pada periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika terdapat indikasi tersebut, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan asset tersebut. 

Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui atas asset (selain goodwill) pada periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun, entitas mempertimbangkan minimal indikasi berikut ini 

  • Informasi dari sumber eksternal : 
  1. Perubahan signifikan nilai pasar 
  2. Perubahan signifikan dalam hal teknologi, pasar, ekonomi atau lingkup hukum. 
  3. Perubahan suku bunga Jumlah tercatat asset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya. 

  • Informasi dari sumber internal : 
  1. Perubahan signifikan yang berdampak menguntungkan bagi entitas telah terjadi selama periode, atau diharapkan akan terjadi dalam waktu dekat, terkait bagaimana atau cara asset tersebut digunakan atau diperkirakan untuk digunakan. Perubahan ini termasuk biaya yang timbul selama periode untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja asset atau merestruktirisasi operasi di tempat asset tersebut tercakup.
  2. Bukti tersedia dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomik asset lebih baik atau akan lebih baik daripada yang diperkirakan. 

Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk asset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan asset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. 

P. Pembalikan Rugi Penurunan Nilai 

Aset Individual Jumlah tercatat asset yang meningkat selain goodwill yang dapat diartibusikan ke pembalikan rugi penurunan nilai, tidak boleh melebihi jumlah tercatat (neto setelah amortisasi atau depresiasi) seandainya asset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada tahun-tahun sebelumnya. 

Pembalikan rugi penurunan nilai atas asset selain goodwill diakui segera dalam laba rugi, kecuali asset disajikan pada jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK lain (sebagai contoh, model revaluasian di PSAK 16 : asset tetap). Setiap pemulihan rugi penurunan nilai asset revaluasian diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi sesuai dengan PSAK terkait. 

Q. Pembalikan Rugi Penurunan Nilai Goodwill 

Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode selanjutnya. 

Setiap kenaikan jumlah terpulihkan dari goodwill pada periode setelah terjadinya pengakuan rugi penurunan nilai goodwill kemungkinan merupakan kenaikan goodwill yang dihasilkan secara internal, bukan merupakan pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill yang diperoleh. 

R. Pengungkapan 

Untuk setiap kelas asset, entitas mengungkapkan hal berikut ini : 

a) Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi selama periode dan pos laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang didalamnya tercakup rugi penurunan nilai. 

b) Jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi selama periode dan pos laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain yang di dalamnya tercakup rugi penurunan nilai yang dibalik. 

c) Jumlah rugi penurunan nilai atas asset revaluasian yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain selama periode. 

d) Jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas asset revaluasian yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain selama periode. 

Entitas yang melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5 : Segmen Operasi mengungkapkan hal-hal berikut ini untuk setiap segmen dilaporkan : 

a) Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan lain selama periode. 

b) Jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode. 

Entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap asset individual (termasuk goodwill) atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode : 

a) Peristiwa dan keadaan yang mengarah pada pengakuan atau pembalikan rugi penurunan nilai. 

b) Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik. 

c) Untuk asset individual 

d) Untuk unit penghasil kas 

e) Jumlah terpulihkan asset 





Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter