-->

MAKALAH MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS LENGKAP

 

Berisi tentang materi manajemen risiko strategis lengkap, mulai dari pendahuluan, pembahasan hingga penutup. Semoga bermanfaat!



BAB I PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

Dalam pengelolaan perusahaan, kita tidak akan pernah bisa lepas dari risiko strategis dan risiko bisnis. Risiko strategis secara lazim terkait dengan bisnis yang akan dijadikan investasi, bisnis yang akan diakuisisi, dan atau bisnis yang akan ditutup atau dijual. Risiko strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Untuk mencapai tujuan atas strategis yang telah direncanakan, dibutuhkan strategi bisnis yang tepat, sumber daya untuk pencapaian strategi, saluran komunikasi, distribusi, kapasitas, serta kemampuan manajerial yang terpadu. 


1.2 Rumusan Masalah 

1. Apa yang dimaksud dengan risiko strategis? 

2. Apa sumber risiko strategis? 

3. Apa tujuan dari manajemen risiko strategis? 

4. Bagaimana penerapan manajemen risiko strategis? 


1.3 Tujuan 

1. Memahami pengertian risiko strategis 

2. Mengetahui sumber risiko strategis. 

3. Mengetahui tujuan dari manajemen risiko strategis 

4. Mengetahui penerapan manajemen risiko strategis. 


1.4 Manfaat 

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah memberikan pengetahuan bagi para pembaca mengenai “Manajemen Risiko Strategis”. 


BAB II PEMBAHASAN 

2.1 Pengertian Risiko Strategis 

Risiko strategis adalah risko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko strategis bisa timbul antara lain karena kelemahan perusahaan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, system informasi manajemen yang kurang memadai, hasil analisis lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, penetapan tujuan strategis yang terlalu agresif, ketidaktepatan dalam implementasi strategi, dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. 

2.2 Sumber Risiko Strategi 

A. Kesesuaian Strategi dengan Kondisi Lingkungan Bisnis 

Penetapan tujuan strategi pada hakikatnya perlu mempertimbangkan faktor internal dan eksternal bisnis perusahaan. Faktor internal yang memengaruhi aktivitas perusahaan, antara lain: 

  • Visi, misi, dan arah bisnis yang ingin dicapai perusahaan 
  • Kultur organisasi, terutama apabila penctapan tujuan strategi mensyaratkan perubahan struktur organisasi dan penyesuaian proses bisnis. 
  • Faktor kemampuan organisasi yang mencakup umber daya manusia, infrastruktur, dan sister informasi manajemen. 
  • Tingkat toleransi risiko, yaitu tingkat kemampuan keuangan perusahaan menyerap risiko. Sedangkan, faktor eksternal yang memengaruhi aktivitas perusahaan, antara lain: kondisi makroekonomi, perkembangan teknologi, dan tingkat persaingan usaha. Semua faktor internal dan eksternal di atas haruslah diperhatikan oleh perusahaan dalam mengantisipasi risiko strategi. 

B. Pengambilan Strategi Risiko

Tingkat risiko timbul dari pilihan strategi perusahaan. Strategi berisiko rendah adalah strategi di mana perusahaan melakukan kegiatan usana pada pangsa pasar dan nasabah yang telah dikenal schelumnya atau menyediakan produk yang bersifat tradisional sehingga tingkat pertumbuhan usaha cenderung stabil dan dapat diprediksi. Strategi berisiko tinggi adalah strategi di mana perusahaan berencana masuk ke dalam arca bisnis baru, baik pangsa pasar, produk atau jasa, maupun nasabah baru.

C. Posisi Bisnis Perusahaan 

Posisi bisnis perusahaan dapat dilihat dari beberapa sisi. Beberapa di antaranya adalah pasar di mana perusahaan melaksanakan kegiatan usaha, kompetitor dan keunggulan kompetitifnya, efisiensi dalam melaksanakan kegiatan usaha, diversifikasi kegiatan usaha, dan cakupan wilayah operasional, serta kondisi makroekonomi dan dampaknya pada kondisi perusahaan. 

D. Pencapaian Rencana Bisnis 

Pencapaian rencana bisnis akan memperlihatkan keberhasilan atau kegagalan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, perlu senantiasa dimonitor realisasi rencana bisnis perusahaan. Tujuan penilaian ini adalah untuk mengukur seberapa besar deviasi realisasi rencana bisnis dibandingkan dengan perencanaan strategis perusahaan. 

2.3 Tujuan Manajemen Risiko Strategis 

Tujuan utama manajemen risiko strategis adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari ketidaktepatan pengambilan keputusan strategis dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

2.4 Penerapan Manajemen Risiko Strategis 

1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Kewenangan dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi 

Dewan direksi dan komisaris memiliki kewenangan dan tanggung jawab Menyusun dan menyetujui rencana strategis dan rencana bisnis dan mengomunikasikan kepada pejabat dan/atau pegawai perusahaan pada setiap jenjang organisasi.

Direksi bertanggung jawab dalam penerapan manajemen risiko untuk risiko strategis, termasuk menjamin bahwa sasaran strategis yang ditetapkan telah sejalan dengan misi dan visi, kultur, arah bisnis, dan toleransi risiko perusahaan. Direksi juga berwenang memberikan persetujuan terhadap rencana strategis dan setiap perubahannya, serta melakukan tinjauan berkala. Direksi harus memastikan bahwa struktur, kultur, infrastruktur, kondisi keuangan, tenaga, dan kompetensi manajerial, termasuk pejabat eksekutif, serta system dan pengendalian yang ada di perusahaan telah sesuai dan memadai untuk mendukung implementasi strategi yang ditetapkan. 

Direksi harus memantau factor/kondisi eksternal yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi strategi usaha yang telah ditetapkan. Direksi harus menetapkan satuan kerja/fungsi yang memiliki keenangan dan tanggungjawab yang mendukung perumusan dan pemantauan pelaksanaan strategi, termasuk rencana strategis dan rencana bisnis. 

Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahw manajemen risiko strategis telah diterapkan secara efektif dan konsisten pada seluruh level operasional terkait di bawahnya. Dalam hal direksi mendelegasikan Sebagian dari tanggung jawabnya kepada pejabat eksekutif dan manajemen di bawahnya, pendelegasian tersebut tidak menghilangkan kewajiban direksi sebagai pihak utama yang harus bertanggung jawab. 

Sumber Daya Manusia 

Perusahaan harus menerapkan sanksi secara konsisten kepadapejabat dan pegawai yang terbukti melakukan penyimpangan dan pelanggaran terhadap ketentuan ekstern dan intern serta kode etik internal perusahaan. 

Organisasi Manajemen Risiko Strategis 

Seluruh unit bisnis dan unit pendukung bertanggung jawab membantu direksi Menyusun perencanaan strategis dan mengimplementasikan strategi secara efektif. Unit bisnis dan unit pendukung bertanggung jawab memastikan bahwa praktik manajemen risiko strategis dan pengendalian di unit bisnis telah konsisten dengan keragka manajemen risiko strategis secara keseluruhan dan unit bisnis dan unit pendukung telah memiiki kebijakan, prosedur, dan sumber daya untuk mendukung efektivitas kerangka manajemen risiko strategis

Direksi memimpin program perubahan yang diperlukan dalam rangka implementasi strategi yang telah ditetapkan. Satuan kerja perencanaan strategis bertanggung jawab membantu direksi dalam mengelola risiko strategis dan memfasilitasi manajemen perubahan dalam rangka pengembangan perusahaan secara berkelanjutan. 

Satuan kerja manajemen risiko bertanggung jawab dalam proses manajemen risiko strategis, khususnya pada aspek aspek beriku: (1) berkoordinasi dengan seluruh unit bisnis dalam proses penyusunan rencana strategis, (2) memantau dan mengevaluasi perkembangan implementasi rencana strategis serta memberikan masukan mengenai peluang dan pilihan yang tersedia untuk pengembangan dan perbaikan strategi secara berkelanjutan, dan (3) memastikan bahwa seluruh isu strategis dan pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan strategis telah ditindaklanjuti secara tepat waktu.

2. Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit 

Strategi Manajemen Risiko 

Dalam penyusunan strategi, perusahaan wajib mengevaluasi posisi kompetitif perusahaan di industry. Dalam hal ini, perusahaan perlu untuk: (1) memahami kondisi lingkungan bisnis, ekonomi, dan industry dimana perusahaan beroperasi, termasuk bagaimana dampak perubahan lingkungan terhadap bisnis, produk, teknologi, dan jaringan kantor perusahaan; (2) mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan terkait posisi daya saing, posisi bisnis perusahaan di industry, dan kinerja keuangan, struktur organisasi, dan manajemen risiko, infrastruktur untuk kebutuhan bisnis saat ini dan masa mendatang, kemampuan manajerial, serta ketersediaan dan keterbatasan sumber daya perusahaan; dan (3) menganalisis seluruh alternatif strategi yang tersedia setelah mempertimbangkan tujuan strategis serta toleransi risiko perusahaan. 

Kedalaman dan cakupan analisis harus sejalan dengan skala dan kompleksitas kegiatan usaha perusahaan. Perusahaan harus menetapkan rencana strategis dan rencana bisnis secara tertulis dan melaksanakan kebijakan tersebut. Rencana strategis dan rencana bisnis tersebut harus dievaluasi dan dapat disesuaikan apabila terdapat penyimpangan dari target yang akan dicapai akibat perubahan eksternal dan internal yang signifikan. 

Kebijakan dan Prosedur 

Perusahaan harus memiliki kebijakan dan prosedur untuk Menyusun dan menyetujui rencana strategis. Perusahaan harus memiliki kecukupan prosedur untuk dapat mengidentifikasi dan merespons perubahan lingkungan bisnis. Perusahaan harus memiliki prosedur untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari realisasi rencana bisnis dan kinerja sesuai jadwal yang ditetapkan. 

Limit 

Limit risiko strategis secara umum terkait dengan Batasan penyimpangan dari rencana strategis yang telah ditetapkan, seperti limit deviasi anggaran dan limit deviasi target waktu penyelesaian.

3. Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, Serta Sistem Informasi Untuk Risiko Strategis 

Identifikasi Risiko Strategis 

Perusahaan harus mengidentifikasi dan menglompokkan deviasi atau penyimpangan sebagai akibat tidak terealisasinya atau tidak efektifnya pelaksanaan strategi usaha maupun rencana bisnis yang telah ditetapkan terutama yang berdampak signifikan terhadap permodalan perusahaan. 

Perusahaan harus melakukan analisis risiko terutama terhadap strategi yang membutuhkan banyak sumber daya dan/atau berisiko tinggi, seperti strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi dalam bentuk produk dan jasa. 

Pengukuran Risiko Strategis 

Dalam mengukur risiko strategis, dapat digunakan indicator/parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis perusahaan, posisi bisnis perusahaan di industry, dan pencapaian rencana bisnis. 

Perusahaan dapat melakukan stress testing terhadap implementasi strategi dalam rangka (1) mengidentifikasi setiap peristiwa tau perubahan lingkungan bisnis yang dapat berdampak negative terhadap pemenuhan asumsi awal dari rencana strategis dan (2) mengukur potensi dampak negative peristiwa dimaksud terhadap kinerja bisnis perusahaan, baik secara keuangan maupun nonkeuangan. 

Hasil stress testing harus memberikan umpan balik terhadap proses perencanaan strategi. Apabila hasil stress testing menunjukkan tingkat risiko yang lebih tinggi dari kemampuan perusahaan untuk menyera risiko dimaksud (toleransi risiko), perusahaan wajib mengembangkan rencana kontingensi atau strategi untuk memitigai risiko dimaksud. 

Peringkat risiko bagi perusahaan dikategorikan menjadi lima peringkat, yaitu 1 (low), 2 (low to moderate), 3 (moderate), 4 (moderate to high), dan 5 (high). Contoh kriteria risiko strategis trsebut dapat dilihat dalam table berikut.


Selain melakukan penilaian di atas, biasanya juga ditentukan penentuan limit risiko strategis. Untuk penentuan limit risiko ini dapat ditetapkan maksimal 10 kali modal yang dialokasikan untuk risiko strategis. Esaran 10 kali ini digunakan untuk menyesuaiakan dengan formula profil risiko yang menetapkan bahwa profil risiko tinggi adalah representasi dari kondisi nilai risiko strategis lebih dari 10 persen dari maksimum nilai kerugian yang mungkin imbul jika bentuk-bentuk risiko strategis tadi terjadi. 

Pemantauan Risiko Strategis 

Perusahaan wajib memiliki proses untuk memantau dan mengendalikan pengembangan implementasi strategi secara berkala. Pemantauan dilakukan antara lain dengan memperhatikan pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko strategis atau penyimpangan pelaksanaan rencana strategis. 

Isu-isu strategis yang timbul akibat perubahan operasional an lingkungan bisnis yang memiliki dampak negative terhadap kondsi bisnis atau kondisi keuangan perusahaan waji dilaporkan kepada direksi secara tepat waktu disertai analisis dampak terhadap risiko strategis dan Tindakan perbaikan yang diperlukan.

Pengendalian Risiko Strategis 

Perusahaan harus memiliki system dan pengendalian untuk memantau kinerja, termasuk kinerja keuangan dengan cara membandingkan “hasil actual” dengan “hasil yang diperkirakan” untuk memastikan kesesuaiannya secara berkelanjutan.

Sistem Informasi Manajemen Risiko Strategis 

Perusahan harus memastikan bahwa system informasi manajemen yang dimiliki telah memadai dalam rangka mendukung proses perencanaan dan pengambilan keputusan strategis dan ditinjau secara berkala. Satuan kerja/fungsi yang melaksanakan manajemen risiko strategis bertanggung jab memastikan bahwa seluruh risiko material yang timbul dari perubahan lingkungan bisnis dan implementasi strategi dilaporkan kepada direksi secara tepat waktu.

Sistem Pengendalian Intern 

Penilaian proses penerapan manajemen risiko strategis yang efektif harus dilengkapi dengan system pengendalian intern yang andal. Penerapan system pengendalian intern secara efektif dapat membantu pengurus perusahaan menjaga asset, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan, dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Terselenggaranya system pengendalian intern perusahaan yang andal dan efektif menjadi tanggung jawab dari seluruh satuan kerja operasional dan satuan kerja pendukung serta satuan kerja audit intern.


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 

Risiko strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaa suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya risiko strategis, yaitu kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis, pengambilan strategi yang beresiko tinggi dan strategi beresiko rendah, posisi bisnis perusahaan, dan pencapaian rencana bisnis perusahaan. Tujuan utama manajemen risiko strategis adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negative dari ketidaktepatanpengambilan keputusan strategis dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

3.2 Saran 

Kami sangat berharap makalah ini dapat memberi informasi dan membantu para pembaca untuk memahami secara lebih mendalam mengenai “Manajemen Risiko Strategis”. Namun, kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga kami berharap besar untuk kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. 


Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter