-->

MAKALAH MANAJEMEN RISIKO PASAR LENGKAP

 

Berisi tentang materi manajemen risiko pasar lengkap, mulai dari pendahuluan, pembahasan hingga penutup. Semoga bermanfaat!



BAB I PENDAHULUAN 

1.1. Latar Belakang 

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari risiko. Risiko akan melekat dalam kehidupan kita, baik disadari maupun tanpa disadari. Oleh karena itu, yang perlu kita lakukan adalah mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi dengan cara mengelolanya dengan cara yang baik dan tepat. Cakupan risiko sangat luas, salah satu risiko yang dihadapi perusahaan yakni risiko pasar. Risiko pasar ini timbul akibat adanya pergerakan harga pasar, seperti naik turunnya rupiah terhadap valuta asing, harga saham dan sukuk, dan harga-harga komoditas terhadap nilai ekonomi rill dari asset yang dimiliki. Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar diluar dari kendali perusahaan. Risiko pasar juga sering disebut sebagai risiko yang menyeluruh, karena sifat umumnya adalah bersifat menyeluruh dan dialami oleh seluruh perusahaan. 

1.2. Rumusan Masalah 

 a. Apa pengertian dari menejemen risiko pasar? 

b. Apa saja jenis-jenis dari risiko pasar? 

c. Apa tujuan dari manajemen risiko pasar? 

d. Apa saja sumber dari manajemen risiko pasar tersebut? 

e. Bagaimana penerapan manajemen risiko pasar yang ideal? 

f. Bagaimana penyelesaian studi kasus yang terkait dengan manajemen risiko pasar? 

1.3. Tujuan Masalah 

 a. Memahami menejemen risiko pasar.

b. Memehami apa saja jenis-jenis dari manajemen risiko pasar. 

c. Mengetahui tujuan dari manajemen risiko pasar. 

d. Mengetahui sumber-sumber dari manajemen risiko pasar. 

e. Dapat menerapkan manajemen risiko pasar dengan baik dan ideal. 

f. Dapat menyelesaikan studi kasus yang terkait dengan manajemen risiko pasar.


BAB II PEMBAHASAN 

2.1 Pengertian Risiko Pasar 

Risiko pasar adalah risiko pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga opsi. Risiko pasar terdiri atas risiko spesifik dan risiko pasar umum Risiko spesifik adalah risiko yang timbul akibat pergerakan atas surat berharga individual yang disebabkan oleh faktor-faktor yang terkait dengan surat berharga atau penerbitnya. Sedangkan, risiko umum adalah risiko yang timbul akibat pergerakan harga pasar yang berpengaruh terhadap beberapa instrumen keuangan. Risiko pasar umum dibagi ke dalam empat kategori, yaitu risiko suku bunga, risiko posisi ekuitas, risiko nilai tukar, dan risiko posisi komoditas. Risiko suku bunga adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi trading book atau akibat perubahan nilai ekonomis dari posisi banking book yang disebabkan oleh perubahan suku bunga. Risiko nilai tukar, Risiko akibat perubahan nilai posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar valuta asing atau perubahan harga emas. Risiko komoditas adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh perubahan harga komoditas. Sedangkan, risiko ekuitas adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi trading book yang disebabkan oleh perubahan harga saham. 


2.2 Tujuan 

Meminimalkan kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan perusahaan. Dengan ini, diharapkan risiko pasar yang diambil dapat ditoleransi dan memiliki modal yang cukup untuk menutup risiko. 


2.3 Sumber Risiko Pasar 

Aktivitas trading merupakan salah satu kegiatan utama perusahaan. Trading adalah jual beli instrument keuangan atas nama perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan jangka pendek dari perubahan yang diharapkan atas harga pasar yang menentukan nilai suatu intrumen keuangan. 

2.3.1. Strategi dan kebijakan bisnis 

a. Strategi trading Beberapa factor yang mempengaruhi strategi trading : 

• Karakteristik trading perusahaan 

• Posisi pasar perusahaan dalam industry 

• Kompleksitas produk 

• Karakteristik nasabah 

b. Strategi bisnis terkait suku bunga pada banking book 

Terdapat beberapa indicator yang digunakan, yakni karakteristik aktivitas bisnis yang berdampak pada risiko suku bunga pada banking book dan karakteristik nasabah utama bank, posisi pasar dalam industry dan karakteristik nasabah. 

2.3.2. Kerugian potensial risiko suku bunga dalam banking book 

Terdapat dua parameter yang digunakan, pertama adalah eskposur interest rate in banking book. Yang kedua adalah unrealized loss. 

2.3.3. Volume dan komposisi portofolio 

Parameter yang digunakan adalah : 

• Rasio : asset trading, derivative, dan fair value option dengan total asset. 

• Rasio : kewajiban trading, derivative, dan fair value option dengan total kewajiban. 

• Rasio : total structured product dengan total asset. 

• Rasio : potensi keuntungan atau kerugian dari asset trading. 

• Rasio : total derivative dengan total asset. 

• Rasio : posisi devisa neto dengan total modal. 

• Rasio : ekuitas kategori available for sale dengan total modal. 

• Rasio : asset keuangan sisa jatuh tempo di atas satu tahun dengan kewajiban keuangan sisa jatuh tempo di atas satu tahun


2.4 Penerapan Manajemen Risiko Pasar 

2.4.1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi 

a. Kewenangan dan tanggung jawab dewan komesaris dan direksi 

Kewenangan dan tanggung jawab direksi diantaranya yaitu Memastikan bahwa dalam kebijakan dan prosedur mengenai manajemen risiko pasar telah mencakup aktivitas harian, jangka menengah, maupun jangka panjang. Kewenangan dan tanggung jawab direksi selanjutnya yaitu Memastikan bahwa kebijakan dan prosedur mengenai manajemen untuk posisi banking book menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kebijakan manajemen aset dan kewajiban perusahaan secara keseluruhan. 

b. Sumber daya manusia 

Kualitas pegawai pelaksana aktivitas yang terkait dengan risiko pasar harus memadai. Mereka setidaknya harus memahami filosofi pengambilan risiko dan faktor-faktor yang memengaruhi risiko pasar. Dalam perusahaan akan mengeluarkan atau menjual produk yang memiliki karakteristik kompleks, maka dibutuhkan pegawai yang leboh spesialis dan berpengalaman. 

c. Organisasi manajemen risiko 

Penetapan struktur organisasi, perangkat, dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko untuk risiko pasar harus disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha perusahaan. Perusahaan dapat memiliki komite manajemen asset dan kewajiban (ALCO) yang juga melakukan pengelolaan likuiditas perusahaan. 

2.4.2. Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Iimit 

Perusahaan perlu manambahkan penerapan beberapa hal dalam tiap aspek yaitu: 

a. Strategi manajemen risiko 

b. Tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko 

c. Kebijakan dan prosedur 

d. Limit 

Kebijakan dan prosedur harus memuat dengan jelas: 

a. Kriteria instrumen keuangan yang dapat ditetapkan sebagai tranding book dan banking book serta mekanisme untuk memastikan bahwa kriteria tersebut diterapkan secara konsisten 

b. Tujuan untuk posisi tranding book dan banking book 

c. Kebijakan dan pengelolaan portofolio tranding book dan banking book 

d. Penetapan metodologi evaluasi terhadap instrumen keuangan dalam tranding book dengan menggunakan nilai wajar secara harian berdasarkan harga pasar atau model/teknik penilaian 

e. Metode pengukuran risiko pasar yang digunakan perusahaan, baik untuk keperluan pemantauan risiko secara periodik maupun perhitungan kecukupan modal. 

f. Penepatan pihak yang independen untuk melakukan pengujian dan validasi model pengukuran risiko dan model penetapan harga secara bekala. 

g. Mekanisme penetapan dan pendokumentasian setiap strategi perdagangan atas posisi tranding book. 

Prosedur yang diterapkan oleh perusahaan harus mampu untuk melakukan konsolidasi setiap open position pada setiap posisi yang dimiliki dan harus memungkinkan untuk melakukan perhitungan secara akurat mengenai open position setiap saat maupun harian. 

Perusahaan harus memastiakan konsitensi antara berbagai jenis limit yang berbeda. Penetapan limit dapat ditetapkan secara berjenjang atau setiap level organisasi perusahaan. Perusahaan dapat menetapkan limit sebagai trigger internal untuk antisipasi pencapaian maksimum limit.

2.4.3. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko pasar 

1. Identifikasi Risiko Pasar 

Setiap perusahaan harus memiliki proses identifikasi risiko yang telah disesuaikan dengan risiko pasar yang melekat dalam aktivitas bisnis suatu perusahaan yang meliputi nilai tukar, ekuitas, serta komoditas. 

2. Pengukuran Risiko Pasar 

Perusahaan diwajibkan memiliki sistem atau model pengukuran risiko pasar guna mengukur posisi dan sensitivitas terkait risiko pasar. Sistem pengukuran risiko pasar harus: 

a. Menyediakan informasi mengenai posisi outstanding dan potensi keuntungan/kerugian secara harian, termasuk informasi posisi setiap nasabah 

b. Mencakup seluruh eksposur risiko pasar baik saat ini ataupun masa depan, serta mampu melakukan market to market. 

c. Mampu mengakomodasi peningkatan volume eksposur, perubahan teknik penilaian nilai wajar, perubahan metodologi, dan produk baru. 

d. Memperhitungkan eksposur risiko pasar. 

e. Memiliki asumsi dan parameter yang terdokumentasi dan dievaluasi secara berkala. 

f. Didukung oleh sistem pengumpulan data yang memadai. 

g. Memiliki analisis skenario dan stress testing. 

h. Terintegrasi dengan manajemen risiko secara rutin. 

Data yang dugunakan dalam pengukuran risiko harus sesuai dengan tujuan pengukuran, merefleksikan kondisi perusahaan, akurat, lengkap, terkini, serta diperoleh secara independen. Untuk instrumen yang sulit diperoleh nilai pasarnya, perusahaan harus menggunakan model penilaian lain yang telah divalidasi oleh unit independen secara berkala.

3. Pemantauan risiko pasar 

Perusahaan harus selalu melakukan pemantauan terhadap kepatuhan limit secara harian maupun tindak lanjut guna mengatasi adanya pelampauan. Hal tersebut kemudian dilaporkan secara harian kepada pihak yang berkepentingan sebagaimana diatur pada kebijakan internal perusahaan. 

4. Pengendalian risiko pasar 

Manajemen harus mengambil langka dalam rang mengendalikan risiko termasuk pencegahan terjadinya kerugian risiko pasar yang lebih besar. Tanggung jawab unit pelaksana dalam rangka pengendalian risiko pasar antara lain: 

a. Rekonsiliasi posisi yang dikelola dan dicatat ddalam sistem informasi manajemen. 

b. Pengendalian terhadap akurasi laba/rugi dan kepatuhan pada ketentuan termasuk standar akuntansi yang berlaku. 

Perusahaan yang memiliki surat berharga serta obligasi harus melakukan peninjauan secara berkala terhadap kondisi, kredibilitas, dan kemampuan membayar kembali penerbit surat berharga serta obligasi tersebut.

5. Pengendalian risiko suku bunga 

Salah satu teknik untuk mengendalikan risiko suku bunga yaitu menentukan ekspektasi perubahan suku bunga dalam periode yang ditentukan, menganalisis kesenjangan pada struktur laporan posisi keuangan dan laba/rugi perusahaan serta hedging. Hedging merupakan transaksi yang bertujuan mengurangi risiko. 

6. Sistem informasi manajemen risiko pasar 

Sistem informasi manajemen risiko paling tidak harus dapat menghitung eksposur risiko dan memantau perubahan faktor pasar secara harian serta berbasis real time. Sistem informasi manajemen risiko harus dapat memfasilitasi stress testing, terutama untuk mengidentifikasi risiko secara cepat sehingga dapat segera melakukan tindakan perbaikan, termasuk sebagai respons perubahan faktor pasar yang dapat berdampak negatif pada rentabilitas dan modal perusahaan.

2.4.4. Sistem pengendalian intern 

Ketika melakukan penerapan manajemen risiko melalui pelaksanaan sistem pengendalian intern untuk risiko pasar, perusahaan perlu untuk menambahkan penerapan beberapa hal dalam setiap aspek sistem pengendalian intern. 

a. Perusahaan wajib memiliki sistem pengendalian intern yang memadai guna memastikan transaksi dan proses terkait dengan market risk taking dilakukan dengan mengacu pada kebijakan, prosedur, dan limit yang sudah ditentukan. 

b. Penerapan prinsip pemisahan fungsi harus memadai dan dilakukan secara konsisten. 

c. Perusahaan wajib memiliki fungsi/unit yang melakukan evaluasi posisi trading dan fungsi/unit yang melakukan validasi terhadap model pengukuran risiko pasar. 

d. Fungsi/unit yang melakukan evaluasi harus independen terhadap fungsi/unit pengambil risiko dan fungsi/unit yang melakukan validasi model independen dari yang melakukan pengembangan model pengukuran risiko pasar.


BAB III PENUTUP 

3.1 Kesimpulan 

Risiko pasar merupakan risiko pada lporan posisi keuangan dan rekening administratif yang diakibatkan perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar termasuk risiko perubahan harga opsi. Risiko pasar terdiri dari risiko spesifik yang merupakan risiko yang muncul akibat pergerakan surat berharga individual yang disebabkan faktor-faktor terkait surat berharga atau penerbitannya, kemudia ada risiko pasar umum yang muncul karena pergerakan harga pasar yang mempengaruhi beberapa instrumen keuangan. Risiko pasar dibagi dalam empat kategori yaitu risiko suku bunga, risiko posisi ekuitas, risiko nilai tukar, dan risiko posisi komoditas. Tujuan dari manajemen risiko pasar yaitu untuk meminimalkan kemungkinan efek negatif dari perubahan kondisi pasar terhadap aset dan modal perusahaan. Sumberr risiko pasar antara lain strategi dan kebijakan bisnis perusahaan, kerugian potensial risiko suku bunga dalam banking book, dan volume serta komposisi portofolio. Penerapan dalam manajemen risiko pasar idealnya mencakup pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi,kebijakan prosedur dan penetapan limit, proses identifikasi pengukuran pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko pasar, dan sistem pengendalian intern. 

3.2 Saran 

Risiko merupakan hal yang tidak mungkin dihindari didalam suatu aktivitas yang dilaksanakan oleh manusia, maka dari itu perlu adanya pemakaian teknik analisis risiko yang bersumber dari disiplin ilmu manajemen dalam melakukan proses pengambilan keputusan dalam suatu aktivitas. Salah satu risiko yang mungkin dihadapi oleh suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya yaitu risiko pasar. Sehingga setiap perusahaan diperlukan untuk melakukan manajemen risiko pasar dengan baik untuk menghindari atau meminimalkan risiko pasar yang bisa terjadi.



Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter