BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17
Agustus 1945, bangsa dan negara Indonesia tidak luput dari berbagai gejolak dan
ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri yang nyaris membahayakan
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Meskipun demikian, bangsa dan negara
Indonesia telah mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari ancaman
dari luar antara lain agresi militer Belanda dan mampu menegakan wibawa
pemerintah dengan menumpas gerakan separatis, pemberontakan PKI, DI / TII
bahkan merebut kembali Irian Jaya. Dengan posisi geografis, potensi sumber
kekayaan alam, serta besarnya jumlah dan kemampuan penduduk yang dimilikinya,
Indonesiamenjadi ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh
negara-negara besar dan adikuasa. Hal tersebut secara langsung maupun tidak
langsung dan menimbulkan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan dan
mempengaruhi, bahkan membahayakan, kelangsungan hidup dan eksistensi Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Republik Indonesia adalah negara yang
memiliki UUD 1945 sebagai konstitusinya. Dalam semangat konstitusi tersebut,
kekuasaan pemerintah tidak bersifat absolut atau tidak terbatas. Kedaulatan ada
di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratn Rakyat,
sedangkan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan dituangkan lebih lanjut ke
dalam kelembagaan tinggi negara dan tata kelembagaan negara. Sistem negara
bersifat demokratis. Sifat ini tercermin dalam proses pengambilan keputusan
yang bersumber dan mengacu kepada kepentingan serta aspirasi rakyat.
Dengan demikian kondisi Kehidupan Nasional
merupakan pencerminan Ketahanan Nasional yang didasari oleh Landasan idiil
Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan
Nusantara. Ketahanan Nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Ketahanan Nasional sangat mempengaruhi berbagai
aspek, salah satunya yaitu mempengaruhi aspek ekonomi dan sosial budaya. Oleh
karenanya, sangat penting untuk diketahui, dipelajari dan dipahami karena mempunyai
pengaruh yang sangat besar pada Ketahanan Nasional.
B.Rumusan Masalah
·
Apa yang dimaksud dengan
Ketahanan Nasional?
·
Apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi ketahanan nasional di bidang ekonomi?
·
Apa dampak dari pengaruh
ketahanan nasional di bidang ekonomi?
C.Tujuan Penulis
·
mengetahui Faktor-faktor
yang mempengaruhi ketahanan nasional di bidang ekonomi
·
Dampak dari pengaruh
ketahanan nasional di bidang ekonomi
D.Manfaat Penulisaan
·
Menambah wawasan
kewarganegaraan
·
Mendapat ilmu dari apa
yang telah saya buat di tugas ini
·
Mengerti apa itu
Ketahanan Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
A.Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan
kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus
menerus secara sinergi. Hal demikian itu, dimulai dari lingkungan terkecil
yaitu diri pribadi, keluarga, masyarakat, bagsa, dan Negara. Dengan modal dasar
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.hakikat
Ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan
dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional. Untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam
mecapai tujuan nasional.Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial budaya
warga negara Indonesia perlu, kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat
Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu,
cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi
dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.
B.Pengaruh Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
Ketahanan Nasional Merupakan kondisi dinamika
Negara yang meliputi seluruh aspek dalam kehidupan Nasional yang berintegrasi,
berisi keuletan dan ketangguhan. Ketahanan Nasional memiliki banyak kemampuan
dalam mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
masalah dan ancaman- ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar dan
secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup
perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian
bangsa, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya
saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan
demikian, pembangunan ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi
melalui terciptanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan
hidup serta meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan global.
Salah satu bentuk ketahanan nasional adalah
ketahanan dalam bidang ekonomi. Ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi dapat
dilihat dari kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang dimana dalam bangsa
tersebut dapat memelihara kemandirian Ekonomi Nasional.
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi
sesuai yang diinginkan maka banyak memerlukan pembinaan, diantaranya yaitu :
- Ekonomi
kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, dan
monopolistis.
- Pembangunana
ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
- Sistem
ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
- Pemerataan
pembangunan dan pemanfaatan hasil- hasilnya senantiasa memperhatikan
keseimbangan antar sector dan antar wilayah.
- Struktur
ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam
keterpaduan antar sektor pertanian, industri dan jasa.
Perekonomian adalah salah satu aspek
kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat,
meliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa. Usaha-usaha untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok serta
cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi
kebutuhan. Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan member corak
dan warna terhadap kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian
liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh
yang datang dari luar. Disisi lain, system perekonomian sosialis dengan sifat
perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah, kurang peka terhadap
pengaruh dari luar. Kini tidak ada lagi sistem perekonomian liberal murni dan
sistem perekonomian sosialis murni karena keduanya sudah saling dilengkapi
dengan beberapa modifikasi didalamnya.
Sistem perekonomian yang dianut oleh bangsa
Indonesia mengacu kepada pasal 33 UUD 1945. Didalamnya menjelaskan bahwa sistem
perekonomian adalah usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan
kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk
mensejahterakan bangsa. Dengan demikian, perekonomian tidak hanya dijalankan
oleh pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan badan-badan usaha negara,
namun masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian dalam bentuk
usaha-usaha swasta yang sangat luas bidang usahanya. Koperasi adalah salah satu
bentuk usaha yang mungkin untuk dikembangkan yaitu suatu bentuk usaha yang
dilaksanakan atas dasar kekeluargaan. Di dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal
adanya usaha monopoli dan monopsoni baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun
swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dengan menggunakan
terminologi nasional dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Merujuk pasal 33 UUD 1945 maka kemakmuran yang dituju adalah kemakmuran rakyat
Indonesia seluruhnya, termasuk mereka yang ada di pulau terpencil dan
puncak-puncak gunung melalui pemanfaatana sumber kekayaan alam yang ada. Era
globalisasi menuntut negara untuk senantiasa mewaspadai dan tidak mungkin
menutup diri dari perkembangan dan perubahan sistem ekonomi yang mengglobal.
Oleh karena itu, negara harus mampu mengintegrasi ekonomi nasional dengan
ekonomi global secara adaptif dan dinamis sehingga diperoleh hasil optimal bagi
kepentingan nasional dan tujuan nasional.Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup
meliputi kegiatan produksi barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada
konsumen atau pemakai.
Kegiatan produksi dalam perekonomian
melibatkan faktor-faktor produksi berupa:
- Tenaga
kerja
- Modal
- Teknologi
- Sumber
daya alam
- Manajemen
Pengelolaan dan pengembangan ekonomi
Indonesia didasarkan pada pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut :
- Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan
- Cabang-cabang
produksi yang penting bagai Negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh Negara.
- Bumi
dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
- Perekonomian
nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional.
- Ketentuan
lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Peranan Negara dalam sistem ekonomi
kerakyatan sesuai dengan pasal 33 lebih ditekankan bagi segi penataan
kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan. Penataan itu baik
menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak,
maupun sehubungan dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran
masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang seorang, dan
agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang seorang yang memungkinkan
ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang berkuasa.
Ketahanan di Bidang Ekonomi Ketahanan ekonomi
nasional merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan banyak dimensi.
Dimensi-dimensi itu meliputi :
- Stabilitas
ekonomi
- Tingkat
integritas ekonomi
- Ketahanan
system ekonomi terhadap goncangan dari luar system ekonomi
- Margin
of savety dari garis kemiskinan dan tingkat pertumbuhan ekonomi
- Keunggulan
kompetitif produk-produk ekonomi nasional
- Kemantapan
ekonomi dari segi besarnya ekonomi nasional
- Tingkat
integritas ekonomi nasional dengan ekonomi global
- Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Ketahanan di Bidang Ekonomi
Negara berkembang seperti Indonesia dalam
pengelolaan factor produksi menjadi barang dan jasa mempunyai ciri sebagai
berikut:
- Bumi
dan sumber alam
Belum ada kemampuan sepenuhnya untuk
memanfaatkan kekayaan alam, yaitu karena, kurang modal, belum memiliki
keterampilan teknologi yang memadai dan tingkat manajemen yang belum memenuhi
harapan.Bencana alam seperti banjir dan musim kering yang hanya dikuasai dengan
pengendalian sungai dan banjir.Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat
atas areal tanah dan lingkungan dengan konsekuensi social yang amat luas.Negara
yang tidak mempunyai kekayaan alam sangat tergantung kepada impor bahan baku
yang banyak memerlukan devisa sehingga perkembangan industrinya lamban.
- Tenaga
kerja
Pertambahan penduduk yang cepat bisa
menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja yang cukup, namun harus disertai
dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan kesempatan kerja.
Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan pengangguran kelihatan
atau tak kelihatan. Untuk jangka panjang perlu ditempuh penanggulangan sebagai
berikut:
- Peningkatan
keterampilan teknologi
- Transmigrasi
- Keluarga
berencana
- Distribusi
penduduk secara ekonomi geografis yang dipadukan dengan masalah keamanan
nasional.
- Faktor
modal
Modal
dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor
dan modal asing. Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan pemupukan
modal dalam negeri terbatas, misalnya disebabkan:
- Pendapatan
masyarakat rendah, sehingga tidak memungkinkan adanya tabungan.
- Dasar
tarif pajak dan aparatur pemungutan pajak masih terbatas.
- Kemampuan
investasi modal perusahaan masih kurang
Untuk
mengurangi masalah ekonomi dalam bidang modal perlu ditempuh strategi
pembangunan yang bertujuan:
- Memberikan
pendidikan keterampilan secara masal dan terarah.
- Industrialisasi
untuk perluasan lapangan pekerjaan
- Peningkatan
produksi barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan untuk ekspor
barang setengah jadi dan barang jadi.
- Pembinaan
permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah.
- Faktor
teknologi
Penggunaan teknologi memerlukan
pertimbangan-pertimbangan, misalnya:
- Labour
intensive (Padat karya)
- Teknologi
intermediate atau teknologi Elektra.
- Teknologi
mutakhir atau technocratium.
- Hubungan
dengan ekonomi luar negeri
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh
Negara-negara berkembang di bidang hubungan ekonomi luar negeri adalah sebagai
berikut:
- Melebarnya
jurang pemisah antara Negara maju dengan Negara berkembang, kerena
pertumbuhan ekonomi yang tidak sama
- Akibat
perkembangan tersebut ialah berupa kemerosotan harga bahan ekspor
tradisional dan menurunkan hasil produksi Negara berkembang
- Makin
tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor Negara industri, makin mudah
keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan pasaran internasional
- Adanya
pengelompokan Negara maju menjadi masyarakat ekonomi.
- Prasarana
atau infrastruktur
Prasarana merupakan segal sesuatu yang
diperlukan untuk menunjang produksi barang dan jasa. Prasarana adalah factor
utama bagi pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negara. Usaha subversip dan
infiltrasi baik dalam suasana damai, apalagi dalam keadaan perang selalu
menjadikan prasarana sebagai sasaran utama dari pihak lawan.
- Faktor
manajeme
Manajemen adalah tata cara mengelola
perusahaan. Public administration adalah manajemen atau tatacara perusahaan
oleh aparatur Negara, sedangkan business managemen adalah tatacara
perusahaanoleh pihak swasta.
C. Dampak dari Pengaruh Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
Salah satu dampak dari pengaruh ketahanan
nasional dalam bidang ekonomi adalah Kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM
banyak membuat masyarakat semakin merasa resah atas keputusan tersebut. Mengapa
demikian ? hal ini disebabkan akan berpengaruhnya harga- harga pada kebutuhan
pokok dan kebutuhan lainnya. Seperti kenaikan transportasi, makanan, dsb yang
menyebabkan semakin banyaknya uang yang harus dikeluarkan untuk memenuhi
kebutuhan sehari- hari. Secara tidak langsung untuk pendidikan pun menjadi
nomer 2, karena mereka lebih memikirkan bagaimana menjalani kehidupan mereka
sehari-harinya. Bila pendidikan tidak begitu diperlukan maka ketahanan nasional
pun tidak menjadi kuat. Kekuatan suatu bangsa adalah memiliki generasi-
generasi penerus pandai, memiliki kemampuan untuk ketahanan negaranya sendiri.
Contoh
kasus
KORUPSI
DI INDONESIA
Berapa banyak dana rakyat yang amblas
dikunyah para koruptor – Ternyata nyaris tak terhingga. Catatan Indonesia
Corruption Watch (ICW) menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2010 ada 23 korupsi
yang ditangani oleh KPK dengan kerugian yang ditimbulkannya mencapai Rp.619,13
miliar. Kasus di tahun 2009 juga 23 kasus, kerugian baru mencapai Rp.470,
miliar saja.Itu baru angka-angka yang diambil dari kasus yang ditangani oleh
KPK. Apalagi kasus yang ditangani oleh KPK adalah kasus diatas kerugian Negara
1 miliar rupiah. Tentu angka ini akan menjadi jauh lebih ?meraksasa? mana kala
dihitung pula korupsi yang dilakukan oleh para pejabat, menteri, gubernur,
walikota, bupati, anggota-anggota DPR dan DPRD, korupsi di lingkungan BUMN,
BUMD dan lain-lain.
Diduga, sebagaimana disebutkan sebagai hasil
perhitungan Bank Dunia, potensi kerugian yang timbul dari korupsi sekitar
Rp.150 triliun. Toh prakiraan ini tak bisa dibilang tepat benar. Apalagi
karakteristik dari pada perbuatan korupsi dapat menjadi sumber kejahatan lain,
dan secara potensial dapat merugikan berbagai dimensi.Korupsi secara
internasional misalnya, dalam jumlah yang sangat besar akan dapat menimbulkan
ancaman terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat. Bahkan dapat merusak
lembaga dan nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai etika dan keadilan. Bukankah
biaya pemenangan pemilu pada tingkatannya masing-masing yang dihitung
bermiliar-miliar rupiah sesungguhnya sudah dapat dinilai bertentangan
demokrasi, etika dan keadilan. Organisasi Peserta Pemilu (OPP) yang memperoleh banyak
dana, potensial akan menang.
Meskipun ternyata hasilnya tidak selalu
demikian. Bagaimanapun, dengan demikian pemenangan dan kemenangan yang
diperoleh, sesungguhnya tidak demokratis sama sekali. Dalam salah satu
kesempatan, Busyro Muqoddas, Ketua KPK sekarang, menyatakan bahwa banyak
kerugian akibat tindakan suap. Apalagi oleh suap yang dilakukan pihak asing
dalam transaksi bisnis internasional. Tindakan ini dapat merusak good corporate
governance, menimbulkan biaya pembangunan yang tinggi, hasil pembangunan
fasilitas public menjadi dibawah standar sehingga membahayakan masyarakat dan
merugikan keuangan negara.
Kasus dimana banyak bangunan yang ambruk
segera setelah diresmikan, pintu gapura PTIK di Semarang yang tumbang dan
contoh-contoh kasus lainnya. Juga membahayakan ketahanan politik, ekonomi dan
sosial budaya, karena adanya intervensi asing – melalui korporasi asing –
terhadap eksistensi dan kedaulatan negara. Bahkan bahaya suap secara makro dan
berkelanjutan adalah kemiskinan yang semakin merajalela, kepercayaan terhadap
pemerintah yang semakin menurun, yang bisa memunculkan gerakan separatis.
D.akibat korupsi bagi ketahanan ekonomi di indonesia
1.Tingkat
Investasi
Mencoba untuk menganalisa dampak korupsi
mulai dari permukaan, maka hal dasar yang bisa terlihat ialah turunnya
kepercayaan publik terhadap pemerintah. Turunnya kepercayaan publik akan
berimplikasi pada turunnya kepercayaan pelaku ekonomi terhadap kebijakan
ekonomi yang dikeluarkan untuk memberikan regulasi pada pasar. Kemudian turunnya
tingkat kepercayaan ini memunculkan stigma negatif dan kekhawatiran bahwa
Indonesia tidak lagi memiliki iklim ekonomi yang cukup kondusif bagi pelaku
ekonomi untuk bisa menginvestasikan dan mengaktivitaskan modalnya di Indonesia.
Berkurang atau bahkan hilangnya kepercayaan pelaku ekonomi terhadap
perekonomian Indonesia sangat rawan menyebabkan terjadinya capital flight,
yakni larinya modal-modal baik luar negeri dan dalam negeri yang selama ini
menyokong aktivitas pembangunan ekonomi Indonesia.
2.Pertumbuhan
Ekonomi
Efek berikutnya yang muncul sebagai akibat
korupsi ialah menurunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang sedang
berada dalam trend yang cukup positif. Penurunan dari pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada dasarnya akan alami terjadi sebab adanya siklus dalam
perekonomian, akan tetapi korupsi pada dasarnya mempercepat siklus itu dari
waktu yang seharusnya. Hal ini terjadi sebab aktivitas korupsi menyebabkan
dana-dana yang selama ini berada di Indonesia yang selama ini digunakan dalam
pembangunan ekonomi menjadi miss-allocation sebab dana-dana ini yang pada
awalnya alih-alih ditujukan untuk memutar roda kegiatan ekonomi dengan
kemampuannya dalam menciptakan produktifitas negara justru masuk ke
kantong-kantong para koruptor sehingga kebijakan-kebijakan ekonomi yang sudah
diputuskan menjadi tidak berjalan dengan baik dan efektif atau bahkan tidak
berjalan sama sekali akibat korupsi yang terjadi.
3.Kesejahteraan
Masyarakat
Dengan terhambatnya pertumbuhan ekonomi
sebagai akibat dari korupsi yang terjadi maka imbas yang sangat terlihat di
permukaan ialah menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Maka benar saja
jika selama ini kita sering mendengar bahwa korupsi memiskinkan bangsa, korupsi
memfakirkan masyarakat, sebab terhambatnya pertumbuhan ekonomi akibat korupsi
membuat sistem ekonomi Indonesia tidak lagi beraktifitas dalam kondisi normal.
Ketidak normalan kondisi ini terjadi akibat resources yang dibutuhkan oleh
perekonomian Indonesia menjadi tidak terpenuhi lagi karena korupsi telah
mengambil resources yang seharusnya digunakan untuk kepentingan produksi
tersebut menjadi untuk penggunaan bagi kepentingan pribadi-pribadi yang tamak
dan egois dengan korupsi bagi uang rakyat. Berkurangnya resources dalam sistem
produksi perekonomian Indonesia pada akhirnya akan membuat jumlah kapasitas
produksi yang dihasilkan menjadi menurun, dan apabila supply barang lebih
rendah dari demand maka yang terjadi ialah kelangkaan dan pemerintah pada
akhirnya akan melakukan impor sebagai jalan keluar. Tetapi langkah yang
dilakukan ini pada dasarnya tetap mengakibatkan harga dari barang-barang
mengalami kenaikan. Sehingga wajar saja jika rakyat Indonesia saat ini sudah
tak lagi bisa hidup dengan layak bahkan bisa sepenuhnya hidup dengan pendapatan
yang tak lebih dari Rp 500.000 perbulan sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh World Bank.
4.Utang
Negara
Maraknya korupsi yang terjadi yang membuat
situasi hidup masyarakat Indonesia mengalami kesulitan hidup, mau tidak mau
membuat negara dalam hal ini yang memang bertugas untuk menjadi pengayom dan
pelindung bagi seluruh warganya untuk bisa hidup layak dan berkecukupan
memiliki tanggung jawab yang amat besar. tanggung jawab yang amat besar ini
mengharuskan negara melakukan hampir segala cara untuk bisa tetap menjalan
seluruh kehidupan bernegara baik dari hal besar hingga hal kecil, semuanya
perlu dilakukan. Korupsi sesungguhnya telah membuat negara harus berpikir keras
untuk menemukan cara agar masyarakatnya bisa tetap sejahtera dan mampu bertahan
hidup, hingga banyak cara dilakukan yang antara lain salah satunya dengan
berhutang. Negara Indonesia berhutang selama ini sesungguhnya hampir mayoritas
keseluruhan hutang itu digunakan untuk bisa menjalankan kehidupan bernegara ini
agar bisa terus eksis. Hutang ini dialokasikan untuk menutupi deficit anggaran
dari anggaran belanja negara, sebab negara tidak memiliki banyak pilihan untuk
bisa tetap menjalankan pembangunannya walaupun modal yang dimiliki negara ini
jauh dari batas yang dianggap cukup. Kurang berdayanya kemampuan financial ini
pada akhirnya membuat negara terus menambah hutang sehingga hutang Indonesia tidak
lagi dalam batas kemampuan membayar negara ini, ditambah lagi tindak korupsi
bukannya semakin berkurang justru makin bertambah saja. Mungkin sudah saatnya
agar bangsa ini untuk kembali bercermin tentang apa saja pencapaian yang selama
ini telah dicapai terutama dalam hal pemberantasan korupsi yang sudah sangat
akut dan berbahaya.
E.solusi indonesia untuk ketahanan ekonomi
Selain mengelola ketahanan ekonomi yang ada
saat ini, Indonesia juga harus dapat memberdayakan potensi ketahanan ekonomi
belum dimaksimalkan. Kedua hal ini penting dalam menghadapi tantangan
perekonomian global yang semakin kompleks.
Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Purwanto menyatakan, upaya memperkuat
ketahanan ekonomi bukanlah hal yang mudah karena kompleksitas permasalahan
dalam perekonomian yang bersifat dinamis. Penguatan ketahanan ekonomi tidak
terbatas pada pencapaian stabilitas indikator makroekonomi, tetapi juga
meliputi aspek-aspek yang membentuk perekonomian nasional yang tangguh.
Ketahanan ekonomi, menunjukkan kemampuan perekonomian nasional untuk tumbuh
secara mandiri dan berkualitas di tengah ketidakpastian perekonomian
global.Melalui penelitian bertajuk Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional
dalam Menghadapi Tantangan Krisis Global, Purwanto dan timnya pun mengajukan
empat solusi ketahanan ekonomi. Solusi tersebut terbagi ke dalam lingkup
kelembagaan ekonomi domestik, investasi dan perdagangan, peningkatan sumber
daya manusia (SDM) dan ketenagakerjaan, serta kewirausahaan.
Penguatan kelembagaan ekonomi domestik dapat
dilakukan dengan mempertegas pelaksanaan aturan formal dan pelaksanaan aturan
non-formal yang berlaku secara spesifik di masing-masing daerah. Kemudian,
peningkatan daya saing ekonomi dan iklim investasi yang kondusif harus
dilakukan melalui implementasi pembangunan soft dan hard infrastructures yang
disesuaikan dengan kebutuhan investasi di setiap wilayah.
Di sisi lain, integrasi pembangunan sektor
industri dengan sektor pertanian dalam agricultural based industries akan dapat
menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja. Integrasi ini diselaraskan dengan
konsep koridor pembangunan dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.Dalam kebijakan
ketenagakerjaan dan sumber daya manusia (SDM), diperlukan adanya koordinasi
intensif antarlembaga pemerintah, pengusaha, dan swasta untuk mnewujudkan grand
design yang lebih komprehensif untuk menanggulangi persoalan
ketenagakerjaan.Selain itu, perlu ada sentuhan kebijakan pemerintah yang bisa
menjembatani pembentukan para wirausahawan yang handal bagi penciptaan lapangan
kerja baru di sektor riil.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari ulasan di atas nampak bahwa ketahanan
ekonomi nasional berkisar pada masalah pengembangan kehidupan nasional untuk
mengahadapi berbagai tantangan sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidup
sebagai suatu bangsa. Karena tantangan kehidupan nasional senantiasa berubah
dari waktu ke waktu.Dengan pemahaman yang demikian pengembangan pemikiran
tentang ketahanan nasional dalam aspek ekonomi merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi suatu bangsa karena hal itu berkaitan dengan eksistensi serta
kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.
B.Saran
Makalah ini
sangat jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan arahan serta bimbingan.
Kritik dan saran akan sangat diharapkan, dimana bisa membangun dan menuntun
kami agar bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca. Mohon maaf apabila ada
kekurangan pada penulisan maupun isi makalah serta terima kasih atas arahan
serta saran dan kritiknya.
Post a Comment
Post a Comment