-->

MAKALAH ASPEK EKONOMI DALAM KETAHANAN NASIONAL

Berikut adalah contoh makalah terkait dengan aspek ekonomi dalam ketahanan nasional. Semoga bermanfaat!


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ada beberapa hal terpenting yang harus dijalankan. Pemerintah dan warga Negara wajib untuk melaksanakannya. Setiap pihak mengambil posisi atau bagian dalam pelaksanaannya.

Ketahanan Nasional merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dan dijalankan oleh setiap Negara. Walaupun istilah ketahanan nasional itu dapat dikatakan sebagai istilah khas Indonesia, namun setiap Negara harus memperhatikan unsure yang satu ini. Ketahanan nasional itu sendiri memiliki artian sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang dating membahayakan intergritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.

Maka dari itu ketahanan nasional dapat dikatakan bahwa pada hakikatnya merupakan konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan nasional, dan perwujudannya harus menggunakan pendekatan kesejahteraan prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach).

Ketahanan nasional memiliki beberapa landasan dan aspek. Diantaranya yang pertama adalah landasan :

1. Landasan Idiil

2. Landasan Konstitusional

3. Landasan Visional.

Sedangkan aspeknya yaitu:

1.      Aspek Alamiah

a.       Letak Geografis Negara

b.      Kekayaan alam

c.       Keadaan dan Kemampuan penduduk.

2.      Aspek social budaya

a.       Aspek ideologi

b.      Aspek politik

c.       Aspek ekonomi

d.      Aspek social budaya

e.       Aspek pertahanan dan keamanan.

Adapun yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah tentang aspek ekonomi.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud Ketahanan Nasional?

2.      Apa saja ciri-ciri Ketahanan Nasional?

3.      Sebutkan sifat-sifat Ketahanan Nasional !

4.      Asas apa saja yang terdapat dalam Ketahanan Nasional ?

5.      Sebutkan Unsur-unsur yang terkandung dalam Ketahanan Nasional?

6.      Jelaskan Fungsi Ketahahanan Nasional ?

7.      Bagaimana Pengaruh Aspek Ekonomi dalam Ketahanan Nasional ?

8.      Apa saja factor-factor yang mempengaruhi Ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi!

 

C.    Tujuan Penulisan

1.    Dapat Mendeskripsikan pengertian ketahanan Nasional, ciri-ciri, sifat, asas, unsur-unsur serta fungsi dari ketahanan nasional.

2.    Dapat memahami pengaruh aspek Ekonomi dalam ketahanan Nasional.

3.    Dapat menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional dalam bidang ekonomi.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.

Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan Negara untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

Dalam pengertian tersebut, Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan. Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

B.     Ciri – Ciri Ketahanan Nasional

Ciri – Ciri Ketahanan Nasional Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.

 

 

C.    Sifat-sifat Ketahanan Nasional

Berikut Ini Merupakan Sifat-sifat ketahanan Nasional antara lain:

1.      Mandiri

Artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.

2.      Dinamis

artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

3.      Manunggal

artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

4.      Wibawa

artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya.

5.      Konsultasi dan kerjasama

artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

D.    Asas-asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:

a)      Asas Kesejahtraan Dan Keamanan

Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asa dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung.

Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri. Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional.

b)      Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun keluar.

Ø  Mawas ke Dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.

Ø  Mawas ke Luar

Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.

c)      Asas kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.

d)      Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).

 

 

E.     Unsur-unsur Ketahanan Nasional

Berikut Ini Merupakan Unsur-unsur Ketahanan Nasional

1.      Ketahanan Nasional Pancagatra

Aspek sosial pancagatra pada dasarnya berlandaskan hubungan manusia dengan Tuhan. Hubungan manusia dengan sesama, alam sekitarnya, maupun manusia dengan dirinya sendiri dalam bentuk kebutuhannya.

Dengan dasar hubungan tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima bidang ataupun lima aspek kehidupan Nasional yang disingkat Ipoleksosbud Hankam. Lima aspek kehidupan Nasional akan diuraikan konsep dasar dalam rangka mengembangkan kekuatan Nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan.

2.      Ketahanan Aspek Ideologi

Suatu bangsa pada dasarnya mempunyai dan memerlukan filsafat hidup. Sebagai pedoman dan pegangan dalam melaksanakan perjuangan untuk mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Filsafat hidup digunakan sebagai pedoman hidup ini adalah termasuk filsafat praktis yang merupakan suatu ideologi, pandangan hidup, pandangan dunia, karena sebagai dasar untuk mencapai cita-cita Nasional. Dalam pembahasan ini disebut dengan istilah ideologi.

 

F.     Fungsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin.

Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor program.cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman.

Dalam perkembanagan, ketahanan nasional akan tetap mengalami berbagai macam permasalahan yang dapat menimbulkan kegoyahan terhadap ketahanan nasional dalam hal ini adalah Indonesia. Ancaman-ancaman tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar negeri. Indonesia sudah sering mengalami berbagai macam peristiwa yang dapat dikategorikan sebagai sebuah ancamanancaman terhadap ketahanan nasional. Beberapa contoh peristiwa yang sempat mengusik ketahanan  nasional negara Indonesia adalah gerakan sparatisme dan terorisme .

Seperti, GAM (Gerakan Aceh Merdeka), Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan Terorisme.

 

G.    Pengaruh Aspek Ekonomi dalam Ketahanan Nasional

 

·         Pengaruh Pada Aspek Ekonomi

Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan  pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat , meliputi produksi, distribusi serta  konsumsi barang dan jasa. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup  masyarakat secara individu maupun kelompok serta cara-cara yang dilakukan  dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.

Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu Negara akan memberi corak dan  warna terhadap kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian  liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh- pengaruh yang datang dari luar. Di sisi lain, sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah, kurang peka terhadap  pengaruh dari luar. Kini tidak ada lagi sistem perekonomian liberal murni dan atau  sistem perekonomian sosialis murni karena keduanya sudah saling melengkapi  dengan beberapa modifikasi didalamnya.

Sistem perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia mengacu kepada pasal 33 UUD 1945. Didalamnya menjelaskan bahwa sistem perekonomian adalah usaha  bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama  dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan  bangsa. Dengan demikian, perekonomian tidak hanya dijalankan oleh pemerintah  yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan badan-badan usaha negara, namun  masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian dalam bentuk usaha- usaha swasta yang sangat luas bidang usahanya. Koperasi adalah salah satu bentuk  usaha yang mungkin untuk dikembangkan yaitu suatu bentuk usaha yang  dilaksanakan atas dasar kekeluargaan. Di dalam perekonomian Indonesia tidak  dikenal adanya usaha monopoli dan monopsoni baik yang dilakukan oleh  pemerintah maupun swasta.

Secara makro sistem perkonomian Indonesia dengan menggunakan terminologi nasional dapat disebut sebagai sistem perekonian kerakyatan. Merujuk pasal 33  UUD 1945 maka kemakmuran yang dituju adalah kemakmuran rakyat Indonesia  seluruhnya, termasuk mereka yang ada di pulaupulau terpencil dan puncak- puncak gunung melalu pemanfaatan sumber-sumber kekayaan alam yang ada.

Era globalisasi menuntut negara untuk senantiasa mewaspadai dan tidak mungkin menutup diri dari perkembangan dan perubahan sistem ekonomi yang mengglobal  pula. Oleh karena itu, negara harus mampu mengintegrasi ekonomi nasional  dengan ekonomi global secara adaptif dan dinamis sehingga diperoleh hasil optimal bagi kepentingan nasional dan tujuan nasional.

·         Ketahanan Pada Aspek Ekonomi

Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian  bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan  untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi  segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar  maupun dari dalam negeri baik yang langsung maupun tidak langsung untuk  menjamin kelangsungan hidup pereokonomian bangsa dan Negara Republik  Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian  bangsa, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat  dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional  dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan demikian, pembangunan ekonomi diarahkan kepada mantapnya  ketahanan ekonomi melalui terciptanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan  ilmu pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya  fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan global.

Usaha untuk mencapai ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu upaya  pembinaan terhadap berbagai hal yang dapat menunjangnya antara lain yaitu :

a)      Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran  dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah nusantara melalui  ekonomi kerakyatan untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional  kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

b)       Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan :

1)      Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi  kuat dan tidak memungkinkan ekonomi kerakyatan berkembang.

2)      Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur ekonomi negara  bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi  unitunit ekonomi diluar sektor negara.

3)      Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli  yang merugikan masuarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan  sosial.

c)      Strukttur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan  dalam keselarasan dan keterpaduan antar sektor pertanian dengan  perindustrian dan jasa.

d)      Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas dasar asas  kekeluargaan dibawah pengawasan anggota masyarakat, serta memotivasi dan  mendorong peran serta masyarakat secara aktif. Harus diusahakan keterkaitan  dan kemitraan antara para pelaku dalam wadah kegiatan ekonomi yaitu  Pemerintah, BUMN, Koperasi, Badan Usaha Swasta, dan sektor informal untuk  mewujudkan pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas ekonomi.

e)      Pemerataan pembangunan dan pemfaatan hasil-hasilnya senantiasa  dilaksanakan melalui keseimbangan dan keserasian pembangunan antar  wilayah dan antar sektor.

f)       Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis dalam  mempertahankan serta meningkatkan eksistensi kemandirian perekonomian  nasional, dengam memanfaatkan sumber daya nasional secara optimal dengan  sarana iptek tepat guna dalam menghadapi setiap permasalahan serta dengan tetap memperhatikan kesempatan kerja.

A.    Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi

Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan factor produksi menjadi barang dan jasa mempunyai ciri sebagai berikut :

1.      Bumi dan sumber alam

Belum ada kemampuan sepenuhnya untuk memanfaatkan kekayaan alam, yaitu karena, kurang modal, belum memiliki keterampilan teknologi yang memadai dan tingkat manajemen yang belum memenuhi harapan.

Bencana alam seperti banjir dan musim kering yang hanya dikuasai dengan pengendalian sungai dan banjir. Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat atas areal tanah dan lingkungan dengan konsekuensi social yang amat luas.

Negara yang tidak mempunyai kekayaan alam sangat tergantung kepada impor bahan baku yang banyak memerlukan devisa sehingga perkembangan industrinya lamban.

2.      Tenaga kerja

Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja yang cukup, namun harus disertai dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan kesempatan kerja. Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan pengangguran kelihatan atau tak kelihatan. Untuk jangka panjang perlu ditempuh penanggulangan sebagai berikut:

·         Peningkatan keterampilan teknologi

·         Transmigrasi

·         Keluarga berencana

·         Distribusi penduduk secara ekonomi geografis yang dipadukan dengan masalah keamanan nasional.

3.   Faktor modal

Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan modal asing. Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan pemupukan modal dalam negeri terbatas, misalnya disebabkan:

Ø  Pendapatan masyarakat rendah, sehingga tidak memungkinkan adanya tabungan.

Ø  Dasar tarif pajak dan aparatur pemungutan pajak masih terbatas.

Ø  Kemampuan investasi modal perusahaan masih kurang

Untuk mengurangi masalah ekonomi dalam bidang modal perlu ditempuh strategi pembangunan yang bertujuan:

ü  Memberikan pendidikan keterampilan secara masal dan terarah.

ü  Industrialisasi untuk perluasan lapangan pekerjaan

ü  Peningkatan produksi barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan untuk ekspor barang setengah jadi dan barang jadi.

ü  Pembinaan permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah.

4.   Faktor teknologi

Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-pertimbangan, misalnya:

·         Labour intensive (Padat karya)

·         Teknologi intermediate atau teknologi Elektra.

·         Teknologi mutakhir atau technocratium.

5.   Hubungan dengan ekonomi luar negeri

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Negara-negara berkembang di bidang hubungan ekonomi luar negeri adalah sebagai berikut:

§  Melebarnya jurang pemisah antara Negara maju dengan Negara berkembang, kerena pertumbuhan ekonomi yang tidak sama

§  Akibat perkembangan tersebut ialah berupa kemerosotan harga bahan ekspor tradisional dan menurunkan hasil produksi Negara berkembang

§  Makin tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor Negara industri, makin mudah keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan pasaran internasional

§  Adanya pengelompokan Negara maju menjadi masyarakat ekonomi. 

6.   Prasarana atau infrastruktur

Prasarana merupakan segal sesuatu yang diperlukan untuk menunjang produksi barang dan jasa. Prasarana adalah factor utama bagi pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negara. Usaha subversip dan infiltrasi baik dalam suasana damai, apalagi dalam keadaan perang selalu menjadikan prasarana sebagai sasaran utama dari pihak lawan.

7.   Faktor manajemen

Manajemen adalah tata cara mengelola perusahaan. Public administration adalah manajemen atau tatacara perusahaan oleh aparatur Negara, sedangkan business managemen adalah tatacara perusahaanoleh pihak swasta.

BAB III

PENUTUP

a.      Kesimpulan

Dari ulasan di atas nampak bahwa ketahanan ekonomi nasional berkisar pada masalah pengembangan kehidupan nasional untuk mengahadapi berbagai tantangan sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidup sebagai suatu bangsa. Karena tantangan kehidupan nasional senantiasa berubah dari wakt ke waktu.

Ketahanan nasional dapat terwujud dari berbagai macame segi kehidupan bangsa, salah satunya melalui aspek ekonomi. Dengan begitu diharapkan komponen-komponen yang ada didalam masyarakat harus selalu diusahakan untuk memberikan peranannya dalam perwujudan Kesejahteraan dan Keamanan.

Dengan pemahaman yang demikian pengembangan pemikiran tentang ketahanan nasional dalam aspek ekonomi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu bangsa karena hal itu berkaitan dengan eksistensi serta kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan. 

b.      Saran

Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam dimana sangat banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebab kita sebagai pemuda haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan mengetahui dan memahami teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan dipakai untuk memperjuangkan dan mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan mudah menerima ideologi dari negara asing yang malah membawa kita menjauh dari ideologi sendiri dan berdampak pada melemahnya Ketahanan Nasional, dengan semangat pejuang yang kita warisi penulis berharap para pemuda dapat membantu dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik.


Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter