BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, ada beberapa hal terpenting yang harus
dijalankan. Pemerintah dan warga Negara wajib untuk melaksanakannya. Setiap
pihak mengambil posisi atau bagian dalam pelaksanaannya.
Ketahanan
Nasional merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dan dijalankan oleh
setiap Negara. Walaupun istilah ketahanan nasional itu dapat dikatakan sebagai
istilah khas Indonesia, namun setiap Negara harus memperhatikan unsure yang
satu ini. Ketahanan nasional itu sendiri memiliki artian sebagai kondisi
dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang dating membahayakan
intergritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mengejar tujuan nasionalnya.
Maka dari itu
ketahanan nasional dapat dikatakan bahwa pada hakikatnya merupakan konsepsi
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan
nasional, dan perwujudannya harus menggunakan pendekatan kesejahteraan
prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach).
Ketahanan
nasional memiliki beberapa landasan dan aspek. Diantaranya yang pertama adalah
landasan :
1. Landasan
Idiil
2. Landasan
Konstitusional
3. Landasan
Visional.
Sedangkan
aspeknya yaitu:
1.
Aspek Alamiah
a.
Letak Geografis Negara
b.
Kekayaan alam
c.
Keadaan dan Kemampuan penduduk.
2.
Aspek social budaya
a.
Aspek ideologi
b.
Aspek politik
c.
Aspek ekonomi
d.
Aspek social budaya
e.
Aspek pertahanan dan keamanan.
Adapun yang
akan kita bahas dalam makalah ini adalah tentang aspek ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud Ketahanan Nasional?
2.
Apa saja ciri-ciri Ketahanan Nasional?
3.
Sebutkan sifat-sifat Ketahanan Nasional !
4.
Asas apa saja yang terdapat dalam Ketahanan Nasional ?
5.
Sebutkan Unsur-unsur yang terkandung dalam Ketahanan
Nasional?
6.
Jelaskan Fungsi Ketahahanan Nasional ?
7.
Bagaimana Pengaruh Aspek Ekonomi dalam
Ketahanan Nasional ?
8.
Apa saja factor-factor yang mempengaruhi Ketahanan Nasional
dalam bidang Ekonomi!
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat Mendeskripsikan
pengertian ketahanan Nasional, ciri-ciri, sifat, asas, unsur-unsur serta fungsi
dari ketahanan nasional.
2. Dapat memahami pengaruh
aspek Ekonomi dalam ketahanan Nasional.
3. Dapat menjelaskan
factor-faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional dalam bidang ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ketahanan
Nasional
Ketahanan Nasional
(Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, yaitu kesatuan menyeluruh
dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik
bersifat potensional maupun fungsional.
Ketahanan nasional berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,
dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam dan Negara untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta
perjuangan mencapai tujuan nasional.
Dalam pengertian tersebut,
Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan.
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.
B. Ciri – Ciri Ketahanan
Nasional
Ciri – Ciri Ketahanan
Nasional Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang.
Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan.
Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun
dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Di dasarkan pada metode
astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika
astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi,
kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang
meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Berpedoman pada wawasan
nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap
diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut
sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.
C. Sifat-sifat Ketahanan
Nasional
Berikut Ini Merupakan
Sifat-sifat ketahanan Nasional antara lain:
1.
Mandiri
Artinya ketahanan nasional
bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan
ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada
identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan
prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global.
2.
Dinamis
artinya ketahanan nasional
tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada
situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya.
Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini
senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus
senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk
pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3.
Manunggal
artinya ketahanan nasional
memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan
yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4.
Wibawa
artinya ketahanan nasional
sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat mewujudkan kewibawaan
nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya
tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar
pula kewibawaannya.
5.
Konsultasi dan kerjasama
artinya ketahanan nasional
Indoneisa tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak
mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat
konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
D. Asas-asas Ketahanan
Nasional
Asas ketahanan nasional
adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil,
UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:
a)
Asas Kesejahtraan Dan Keamanan
Asas ini merupakan
kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat
atau kelompok. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asa dalam
sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sesitem kehidupan
nasional tidak akan dapat berlangsung.
Kesejahteraan dan keamanan
merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasuional itu sendiri.
Kesejahtrean maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apa
pun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang
dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional.
b)
Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar
Sistem kehidupan nasional
merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di
samping itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan
sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak
baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke
dalam maupun keluar.
Ø Mawas ke Dalam
Mawas ke dalam bertujuan
menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan
nilai-nilai kemadirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
Ø Mawas ke Luar
Mawas ke luar bertujuan
untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan
stategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional.
c)
Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap
keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung
jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup
dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini
dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik
yang bersifat merusak/destruktif.
d)
Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional
mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan
segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu
(komprehensif intergral).
E. Unsur-unsur Ketahanan
Nasional
Berikut Ini Merupakan
Unsur-unsur Ketahanan Nasional
1.
Ketahanan Nasional Pancagatra
Aspek sosial pancagatra
pada dasarnya berlandaskan hubungan manusia dengan Tuhan. Hubungan manusia
dengan sesama, alam sekitarnya, maupun manusia dengan dirinya sendiri dalam
bentuk kebutuhannya.
Dengan dasar hubungan
tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima bidang ataupun lima aspek kehidupan
Nasional yang disingkat Ipoleksosbud Hankam. Lima aspek kehidupan Nasional akan
diuraikan konsep dasar dalam rangka mengembangkan kekuatan Nasional dalam
menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan.
2.
Ketahanan Aspek Ideologi
Suatu bangsa pada dasarnya
mempunyai dan memerlukan filsafat hidup. Sebagai pedoman dan pegangan dalam
melaksanakan perjuangan untuk mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara.
Filsafat hidup digunakan
sebagai pedoman hidup ini adalah termasuk filsafat praktis yang merupakan suatu
ideologi, pandangan hidup, pandangan dunia, karena sebagai dasar untuk mencapai
cita-cita Nasional. Dalam pembahasan ini disebut dengan istilah ideologi.
F. Fungsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional dalam
fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap
terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan
langkah bangsa yang bersifat inter – regional wilayah), inter – sektoral maupun
multi disiplin.
Konsep doktriner ini perlu
supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak pembangunan secara terpadu,
yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan (sektoral). Satu alasan adalah bahwa
bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana,
yang bahkan berpotensi dalam dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala
bidang dan sektor program.cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi
sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan
pedoman.
Dalam perkembanagan,
ketahanan nasional akan tetap mengalami berbagai macam permasalahan yang dapat
menimbulkan kegoyahan terhadap ketahanan nasional dalam hal ini adalah
Indonesia. Ancaman-ancaman tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar
negeri. Indonesia sudah sering mengalami berbagai macam peristiwa yang dapat
dikategorikan sebagai sebuah ancamanancaman terhadap ketahanan nasional.
Beberapa contoh peristiwa yang sempat mengusik ketahanan nasional negara Indonesia adalah gerakan
sparatisme dan terorisme .
Seperti, GAM (Gerakan Aceh
Merdeka), Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan Terorisme.
G. Pengaruh Aspek Ekonomi
dalam Ketahanan Nasional
·
Pengaruh Pada Aspek Ekonomi
Perekonomian adalah salah
satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat ,
meliputi produksi, distribusi serta
konsumsi barang dan jasa. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat secara individu maupun
kelompok serta cara-cara yang dilakukan
dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang
dianut oleh suatu Negara akan memberi corak dan
warna terhadap kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem
perekonomian liberal dengan orientasi
pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh- pengaruh yang datang
dari luar. Di sisi lain, sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan
dan pengendalian penuh oleh pemerintah, kurang peka terhadap pengaruh dari luar. Kini tidak ada lagi
sistem perekonomian liberal murni dan atau
sistem perekonomian sosialis murni karena keduanya sudah saling
melengkapi dengan beberapa modifikasi
didalamnya.
Sistem perekonomian yang
dianut oleh bangsa Indonesia mengacu kepada pasal 33 UUD 1945. Didalamnya
menjelaskan bahwa sistem perekonomian adalah usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai
hak dan kesempatan yang sama dalam
menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dengan demikian, perekonomian tidak
hanya dijalankan oleh pemerintah yang
diwujudkan dalam bentuk kegiatan badan-badan usaha negara, namun masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan
perekonomian dalam bentuk usaha- usaha swasta yang sangat luas bidang usahanya.
Koperasi adalah salah satu bentuk usaha
yang mungkin untuk dikembangkan yaitu suatu bentuk usaha yang dilaksanakan atas dasar kekeluargaan. Di
dalam perekonomian Indonesia tidak
dikenal adanya usaha monopoli dan monopsoni baik yang dilakukan
oleh pemerintah maupun swasta.
Secara makro sistem
perkonomian Indonesia dengan menggunakan terminologi nasional dapat disebut
sebagai sistem perekonian kerakyatan. Merujuk pasal 33 UUD 1945 maka kemakmuran yang dituju adalah
kemakmuran rakyat Indonesia seluruhnya,
termasuk mereka yang ada di pulaupulau terpencil dan puncak- puncak gunung
melalu pemanfaatan sumber-sumber kekayaan alam yang ada.
Era globalisasi menuntut
negara untuk senantiasa mewaspadai dan tidak mungkin menutup diri dari
perkembangan dan perubahan sistem ekonomi yang mengglobal pula. Oleh karena itu, negara harus mampu
mengintegrasi ekonomi nasional dengan
ekonomi global secara adaptif dan dinamis sehingga diperoleh hasil optimal bagi
kepentingan nasional dan tujuan nasional.
·
Ketahanan Pada Aspek Ekonomi
Ketahanan ekonomi
diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan
yang datang dari luar maupun dari dalam
negeri baik yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup pereokonomian
bangsa dan Negara Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud ketahanan ekonomi
tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian
bangsa, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang
sehat dan dinamis serta kemampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional
dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Dengan demikian, pembangunan ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui terciptanya iklim
usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan
daya saing dalam lingkup persaingan global.
Usaha untuk mencapai
ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu upaya
pembinaan terhadap berbagai hal yang dapat menunjangnya antara lain
yaitu :
a)
Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan
kemakmuran dan kesejahteraan yang adil
dan merata di seluruh wilayah nusantara melalui
ekonomi kerakyatan untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional kelangsungan hidup bangsa dan Negara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b)
Ekonomi kerakyatan
harus menghindarkan :
1)
Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku
ekonomi kuat dan tidak memungkinkan
ekonomi kerakyatan berkembang.
2)
Sistem etatisme dalam arti bahwa negara beserta aparatur
ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak
dan mematikan potensi dan daya kreasi
unitunit ekonomi diluar sektor negara.
3)
Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk
monopoli yang merugikan masuarakat dan
bertentangan dengan cita-cita keadilan
sosial.
c)
Strukttur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling
menguntungkan dalam keselarasan dan
keterpaduan antar sektor pertanian dengan
perindustrian dan jasa.
d)
Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas
dasar asas kekeluargaan dibawah
pengawasan anggota masyarakat, serta memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara
aktif. Harus diusahakan keterkaitan dan
kemitraan antara para pelaku dalam wadah kegiatan ekonomi yaitu Pemerintah, BUMN, Koperasi, Badan Usaha
Swasta, dan sektor informal untuk mewujudkan
pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas ekonomi.
e)
Pemerataan pembangunan dan pemfaatan hasil-hasilnya
senantiasa dilaksanakan melalui
keseimbangan dan keserasian pembangunan antar
wilayah dan antar sektor.
f) Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis dalam mempertahankan serta meningkatkan eksistensi kemandirian perekonomian nasional, dengam memanfaatkan sumber daya nasional secara optimal dengan sarana iptek tepat guna dalam menghadapi setiap permasalahan serta dengan tetap memperhatikan kesempatan kerja.
A. Faktor-faktor yang
mempengaruhi Ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi
Negara berkembang seperti
Indonesia dalam pengelolaan factor produksi menjadi barang dan jasa mempunyai
ciri sebagai berikut :
1.
Bumi dan sumber alam
Belum ada kemampuan
sepenuhnya untuk memanfaatkan kekayaan alam, yaitu karena, kurang modal, belum
memiliki keterampilan teknologi yang memadai dan tingkat manajemen yang belum
memenuhi harapan.
Bencana alam seperti
banjir dan musim kering yang hanya dikuasai dengan pengendalian sungai dan
banjir. Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat atas areal tanah dan
lingkungan dengan konsekuensi social yang amat luas.
Negara yang tidak
mempunyai kekayaan alam sangat tergantung kepada impor bahan baku yang banyak
memerlukan devisa sehingga perkembangan industrinya lamban.
2.
Tenaga kerja
Pertambahan penduduk yang
cepat bisa menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja yang cukup, namun
harus disertai dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan
kesempatan kerja. Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan
pengangguran kelihatan atau tak kelihatan. Untuk jangka panjang perlu ditempuh
penanggulangan sebagai berikut:
·
Peningkatan keterampilan teknologi
·
Transmigrasi
·
Keluarga berencana
·
Distribusi penduduk secara ekonomi geografis yang dipadukan
dengan masalah keamanan nasional.
3. Faktor modal
Modal dapat diperoleh dari
tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan modal asing.
Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan pemupukan modal dalam negeri
terbatas, misalnya disebabkan:
Ø Pendapatan masyarakat
rendah, sehingga tidak memungkinkan adanya tabungan.
Ø Dasar tarif pajak dan
aparatur pemungutan pajak masih terbatas.
Ø Kemampuan investasi modal
perusahaan masih kurang
Untuk mengurangi masalah
ekonomi dalam bidang modal perlu ditempuh strategi pembangunan yang bertujuan:
ü Memberikan pendidikan
keterampilan secara masal dan terarah.
ü Industrialisasi untuk
perluasan lapangan pekerjaan
ü Peningkatan produksi
barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan untuk ekspor barang setengah
jadi dan barang jadi.
ü Pembinaan permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah.
4. Faktor teknologi
Penggunaan teknologi
memerlukan pertimbangan-pertimbangan, misalnya:
·
Labour intensive (Padat karya)
·
Teknologi intermediate atau teknologi Elektra.
· Teknologi mutakhir atau technocratium.
5. Hubungan dengan ekonomi luar negeri
Hal-hal yang harus
diperhatikan oleh Negara-negara berkembang di bidang hubungan ekonomi luar
negeri adalah sebagai berikut:
§ Melebarnya jurang pemisah
antara Negara maju dengan Negara berkembang, kerena pertumbuhan ekonomi yang
tidak sama
§ Akibat perkembangan
tersebut ialah berupa kemerosotan harga bahan ekspor tradisional dan menurunkan
hasil produksi Negara berkembang
§ Makin tinggi kapasitas
produksi dan volume ekspor Negara industri, makin mudah keadaan tersebut
dipengaruhi oleh perkembangan pasaran internasional
§ Adanya pengelompokan Negara maju menjadi masyarakat ekonomi.
6. Prasarana atau infrastruktur
Prasarana merupakan segal
sesuatu yang diperlukan untuk menunjang produksi barang dan jasa. Prasarana
adalah factor utama bagi pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negara. Usaha
subversip dan infiltrasi baik dalam suasana damai, apalagi dalam keadaan perang
selalu menjadikan prasarana sebagai sasaran utama dari pihak lawan.
7. Faktor manajemen
Manajemen adalah tata cara
mengelola perusahaan. Public administration adalah manajemen atau tatacara
perusahaan oleh aparatur Negara, sedangkan business managemen adalah tatacara
perusahaanoleh pihak swasta.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Dari ulasan di atas nampak
bahwa ketahanan ekonomi nasional berkisar pada masalah pengembangan kehidupan
nasional untuk mengahadapi berbagai tantangan sehingga mampu mempertahankan
kelangsungan hidup sebagai suatu bangsa. Karena tantangan kehidupan nasional senantiasa
berubah dari wakt ke waktu.
Ketahanan nasional dapat
terwujud dari berbagai macame segi kehidupan bangsa, salah satunya melalui
aspek ekonomi. Dengan begitu diharapkan komponen-komponen yang ada didalam
masyarakat harus selalu diusahakan untuk memberikan peranannya dalam perwujudan
Kesejahteraan dan Keamanan.
Dengan pemahaman yang demikian pengembangan pemikiran tentang ketahanan nasional dalam aspek ekonomi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu bangsa karena hal itu berkaitan dengan eksistensi serta kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.
b.
Saran
Post a Comment
Post a Comment