BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensi
dan mewujudkan cita-citanya perlu memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan
geostrategi. Geopolitik bangsa Indonesia diterjemahkan dalam konsepsi Wawasan
Nusantara, sedangkan geostrategic bangsa Indonesia dirumuskan dalam konsepsi
Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional merupakan salah satu konsepsi politik dari Negara Republik Indonesia.
Ketahanan Nasional dapat dikatakan sebagai konsep geostrateginya bangsa
Indonesia. Dengan kata lain, geostartegi bangsa Indonesia diwujudkan melalui
konsep ketahanan nasional. Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam
memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan
tujuan nasional.
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi
sistem kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap
aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada
aspek-aspek dinamis, sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit
dipantau karena sangat kompleks.
1.2. Rumusan Masalah
- Apa
yang dimaksud ketahanan nasional dalam aspek sosial budaya?
- Apa
yang dimaksud aspek sosial dan budaya?
- Seperti
apa contoh kongkret yang terjadi di Indonesia pada zaman sekarang?
- Apa
faktor yang menyebabkan hal ini dapat terjadi?
1.3. Tujuan
- Mengetahui
maksud ketahanan nasional dalam aspek sosial budaya
- Mengetahui
pengertian aspek sosial budaya
- Mengetahui
contoh kongkret yang terjadi di Indonesia
- Mengetahui
faktor yang menyebabkan hal ini dapat terjadi
1.4. Manfaat
Dapat
menumbuhkan daun baru dalam mempertahankan ketahanan nasional dalam aspek
sosial budaya, mahasiswa sebagai calon penerus dimasa depan wajib andil dalam
hal ini dan melaksanakannya dikehidupan sehari - hari. Serta dapat mengarahkan
potensi yang dimiliki mahasiswa ke hal yang bermanfaat dan mengedepankan cinta
tanah air dan Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional merupakan suatu kondisi dinamik
suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun
dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,
identitas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara (Lemhannas, 1983:48).
Lembaga Ketahanan Nasional mendefinisikan ketahanan
sosial budaya sebagai “Keuletan dan ketagguhan bangsa dalam mewujudkan
nilai-nilai budaya nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara guna memantapkan jati diri dan integritas bangsa untuk menjamin
kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945” (Lemhanmas,
1993:39). Parameter Ketahanan Sosial Budaya menurut Sukaya (2002: 71-72)
terdiri atas asas-asas yang meliputi asas kesejahteraan dan keamanan, asas
komprehensif integral atau menyeluruh terpadu, asas mawas ke dalam dan mawas
keluar serta asas kekeluargaan.
2.2 Aspek Sosial Budaya
Sosial budaya terdiri dari 2 kata, yaitu sosial dan
budaya. Sosial berarti berhubungan dengan masyarakat sekitar. Sedangkan budaya
berasal dari kata bodhaya yang
artinya pikiran dan akal budi. Dengan kata lain, kebudayaan merupakan seluruh
cara hidup suatu masyarakat yang manifestasinya dalam tingkah laku dan dan
hasil dari tingkah laku yang dipelajari dari berbagai sumber. Kebudayaan
diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan
lingkungan psikologis dan lingkungan sejarah. Masyarakat budaya membentuk pola
budaya sekitar satu atau beberapa fokus budaya. fokus budaya dapat berupa nilai
dan norma religius, ekonomis atau nilai sosial kultural lain, seperti misalnya
ideologi modern, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
2.3. Contoh kongkret
yang terjadi
Pada tahun 1999, Timur Timor lepas dari wilayah
Indonesia pada masa kepemimpinan B.J. Habibie dengan diadakan referendum dan
dimenangkan oleh kelompok pro-kemerdekaan. Hal ini yang membuat B.J. Habibie
lengser dari tahta Presiden. Batik, kain khas dari Indonesia pernah diklaim
oleh negara tetangga tetapi dengan cepat Indonesia mendaftarkan Batik ke UNESCO
sebagai warisan budaya Indonesia dan disahkan pada 2 Oktober 2009. Setelah
batik, wayang pun juga diklaim oleh negara tetangga yaitu Malaysia, tetapi
berkat respon cepat Indonesia yang mendaftarkan wayang ke UNESCO, akhirnya pada
27 November 2003 sebagai warisan kebudayaan Indonesia.
2.4. Faktor penyebab
Kurangnya perhatian masyarakat terhadap budaya
sendiri, kebanyakan orang lebih suka meniru kebudayaan asing daripada
kebudayaan sendiri dengan alasan bahwa kebudayaan lokal terkesan kuno dan
ketinggalan zaman. Yang kedua, banyak golongan muda yang tidak paham bahkan
tidak tau tentang kebudayaan lokal. Menurut kami, sebaiknya saat pendidikan
dasar diselipkan tentang pengetahuan kebudayaan lokal, anak - anak diberikan
edukasi tentang kebudayaan lokal dan mempraktekkanya agar mereka merasa memiliki
kebudayaan tersebut dan mulai ikut menjaga agar kebudayaan tersebut tidak
tercuri oleh negara lain.
Dengan adanya perkembangan teknologi dapat memberikan
dampak positif maupun negatif dimana informasi mudah diakses tetapi di samping
itu semua dengan mudahnya budaya asing masuk melalui media maya dapat juga
mempengaruhi ketahanan terhadap budaya nasional yang mana sedikit demi sedikit
budaya asing akan mengeser budaya nasional, seperti halnya budaya K-Pop yang dapat mengeser lagu-lagu
nasional maupun lagu daerah selain itu tarian tradisional juga tergantikan oleh
tarian modern. Selain itu film produksi barat pun dapat memberikan aspek bahwa
mereka menonjolkan teknologi ataupun kuasa mereka di dunia dimana akan
memberikan pandangan bahwa mereka merupakan negara kuat negara adidaya yang
dapat mempengaruhi negara negara lain yang mana akan mempengaruhi pandangan
masyarakat terhadap budaya sendiri yang dapat dilihat dari senang melihat dan
mengikuti sesuatu yang tren dan paling terkini, termasuk trendsetter dunia yang ada di barat. Film-film barat yang banyak
menjadi tontonan anak muda adalah juga cerminan bahwa anak muda belajar budaya
luar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketahanan nasional bukan tanggung jawab TNI &
Polri saja, tetapi tanggung jawab setiap masyarakat Indonesia. Jika seluruh
masyarakat ikut andil dan berpartisipasi dalam ketahanan nasional ini, maka
Indonesia akan menjelma menjadi negara yang kuat dan tidak mudah terpecah
belah. Serta diharapkan generasi muda dapat dikenalkan tentang kebudayaan lokal
dan menerapkanya agar mereka dapat mengenal dan merasa memiliki kebudayaan
tersebut.
3.2. Saran
Untuk mendukung ketahanan nasional kita harus dapat
menjaga dan melestarikan budaya, agar selain tidak dicuri juga tidak punah atau
hilang karena tidak ada yang melestarikanya. Serta mengenalkan kebudayaan ini
sejak dini, dan menanamkan rasa cinta terhadap budayanya dimulai dari TK atau
SD agar sedari kecil mereka dapat mengenal, menjaga dan melestarikanya.
Post a Comment
Post a Comment